Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meresmikan Pasar Nangka Bungur, Kemayoran, Jakarta Pusat. Pada saat memberikan sambutan, dia sempat mengenang masa silam karena sempat tinggal dekat dengan pasar tersebut.
Basuki atau akrab disapa Ahok ini mengatakan, keluarganya sempat tinggal dekat Pasar Bungur. Alhasil ada beberapa kenangan masa kecilnya yang terbesit kala akan meresmikan pasar dengan 163 tempat usaha, 127 kios dan 36 los itu.
"Saya senang dengan Pasar Nangka Bungur ini, karena ada tambahan tempat untuk menampung pedagang kaki lima," katanya saat meresmikan Pasar Nangka Bungur, Jakarta Pusat, Kamis (29/9).
Mantan Bupati Belitung Timur ini menjelaskan, pasar dengan luas tanah 1.523 meter persegi ini merupakan kontribusi tambahan dari PT Wijaya Karya atas pembangunan bendungan hilir. Untuk membangun bangunan seluas 1.430 meter persegi ini menghabiskan sekitar Rp 7,8 miliar.
"Saya kira lebih baik pasar ini, dan pedagang pakai debit lebih modern. Kita sudah bangun sistem pendataan pedagang. Dulu Pasar Jaya enggak punya. Jadi kita bisa tahu nih pedagang mana yang punya lapak lebih dari satu. Nanti kita samakan dengan Disdukcapil," terangnya.
Dia mengharapkan, pedagang yang telah berhasil tidak memanfaatkan kiosnya untuk disewakan kepada masyarakat yang sedang berusaha. Sebaiknya, kios tersebut dikembalikan kepada PD Pasar Jaya untuk disewakan dengan biaya relatif murah.
"Yang kedua lebih penting kami mesti punya harga distributor. Harga pabrik. Supaya para pedagang KJP buruh gaji UMP maupun golongan masyarakat yang berpenghasilan rendah bisa jadi anggota untuk belanja. Itu akan menolong sembako jadi murah," tutup Ahok.
Basuki atau akrab disapa Ahok ini mengatakan, keluarganya sempat tinggal dekat Pasar Bungur. Alhasil ada beberapa kenangan masa kecilnya yang terbesit kala akan meresmikan pasar dengan 163 tempat usaha, 127 kios dan 36 los itu.
"Saya senang dengan Pasar Nangka Bungur ini, karena ada tambahan tempat untuk menampung pedagang kaki lima," katanya saat meresmikan Pasar Nangka Bungur, Jakarta Pusat, Kamis (29/9).
Mantan Bupati Belitung Timur ini menjelaskan, pasar dengan luas tanah 1.523 meter persegi ini merupakan kontribusi tambahan dari PT Wijaya Karya atas pembangunan bendungan hilir. Untuk membangun bangunan seluas 1.430 meter persegi ini menghabiskan sekitar Rp 7,8 miliar.
"Saya kira lebih baik pasar ini, dan pedagang pakai debit lebih modern. Kita sudah bangun sistem pendataan pedagang. Dulu Pasar Jaya enggak punya. Jadi kita bisa tahu nih pedagang mana yang punya lapak lebih dari satu. Nanti kita samakan dengan Disdukcapil," terangnya.
Dia mengharapkan, pedagang yang telah berhasil tidak memanfaatkan kiosnya untuk disewakan kepada masyarakat yang sedang berusaha. Sebaiknya, kios tersebut dikembalikan kepada PD Pasar Jaya untuk disewakan dengan biaya relatif murah.
"Yang kedua lebih penting kami mesti punya harga distributor. Harga pabrik. Supaya para pedagang KJP buruh gaji UMP maupun golongan masyarakat yang berpenghasilan rendah bisa jadi anggota untuk belanja. Itu akan menolong sembako jadi murah," tutup Ahok.
Comments