Skip to main content

Cerita FBR ngamuk serbu MOI gara-gara tak diberi uang rokok

Keributan terjadi di parkiran Mall of Indonesia (MOI) Kelapa Gading, JakartaUtara. Peristiwa ini disebabkan karena ormas Forum Betawi Rembug (FBR) bentrok dengan dengan pihak keamanan mal.
Ratusan anggota FBR yang menyerbu parkiran mall itu sempat membuat panik pengunjung dan kemacetan di Kelapa Gading. Selain itu, sejumlah fasilitas umum rusak parah karena keributan FBR ini.
Syamsudin, Komandan satuan sekuriti Apartemen Mal of Indonesia mengatakan, kejadian terjadi sekitar Pukul 15.20 WIB. Ketika itu, tiba-tiba sejumlah massa dari ormas memaksa masuk dari gate parkir Blok A.
Kejadian ini dipicu karena salah paham antara petugas sekuriti dan salah satu anggota FBR. Syamsudin menambahkan, sebelumnya telah terjadi keributan antara anak buahnya dan juga anggota FBR yang memintah jatah uang rokok pada Kamis malam.
Berikut cerita FBR ngamuk serbu MOI Kelapa Gading:
Ketua FBR wilayah Jakarta Utara, Haji Hadi membenarkan bila keributan yang terjadi di halaman Mall of Indonesia, Kelapa Gading, Jakarta Utara, adalah anak buahnya. Hadi mengatakan, kejadian itu dipicu lantaran salah satu anggotanya bernama Iwan dikeroyok oleh sekelompok sekuriti pada Kamis (28/5) malam kemarin.
"Jadi anggota saya namanya Iwan dia itu Koordinator Wilayah, dikeroyok oleh sekitar 7 orang sekuriti semalam. Dipukuli sampai babak belur, sekarang masih di rumah sakit orangnya," kata Hadi saat dihubungi merdeka.com, Jumat (29/5).
Dia melanjutkan, tak terima anggotanya dihajar oleh para sekuriti tersebut, rekan-rekan FBR lainnya lalu sepakat untuk melakukan penyerangan balik terhadap sekuriti Mall of Indonesia.
"Jam 8 saya nerima laporan dari anggota FBR lainnya. Sore ini mereka menyerang, minta pertanggujawaban," ucapnya.
Ketua FBR wilayah Jakarta Utara, Haji Hadi membantah jika keributan yang terjadi antara anggotanya (Iwan) dan anggota sekuriti karena meminta jatah preman untuk mengamankan daerah MOI. Menurutnya, pada malam itu Iwan hanya menanyakan kepada sekuriti bahwa ada reklame baru yang dipasang tanpa ada koordinasi dengan FBR.
"Enggak benar itu kita minta uang roko uang preman. Jadi anggota saya itu si Iwan, malam-malam lihat ada reklame dipasang. Terus dia nanya ini masang-masang reklame udah koordinasi belum. Tiba-tiba, sekuriti datengin Iwan, terus terjadi perdebatan sehingga Iwan itu dikeroyok saat malam itu," jelas Hadi, Jakarta, Jumat (29/5).
Hadi mengatakan, dengan adanya peristiwa ini dia menuntut pihak Mall of Indonesia untuk bertanggungjawab membiayai pengobatan terhadap Iwan yang kini telah dirawat di Rumah Sakit.
"Kami sebenarnya hanya minta tanggu jawab saja. Supaya si Iwan diobatin. Bukan niat cari-cari ribut," pungkasnya.
Komandan satuan sekuriti Apartemen Mal of Indonesia, Syamsudin mengatakan, keributan FBR terjadi sekitar Pukul 15.20 WIB. Ketika itu, tiba-tiba sejumlah massa dari ormas memaksa masuk dari gate parkir Blok A.
Mereka langsung bentrok dan baku hantam dengan sekuriti mall setempat. Syamsudin mengaku banyak dari temannya yang terluka parah akibat lemparan batu menggunakan ketapel dan sabetan samurai. Bahkan salah satunya ada yang mengalami luka berat pada bagian kepala dan sudah dibawa ke Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading.
"Ada beberapa anak buah saya yang luka-luka. Karena enggak ada persiapan tiba-tiba saja mereka datang dan menyerang kita. Kita kalah jumlah, bayangin aja 500 lawan 100, ya kita keok, untung anggota polisi langsung datang dan melerai dengan mengeluarkan tembakan peringatan," jelas Syamsudin.
Ratusan polisi dan anggota TNI menjaga ketat lokasi terjadinya bentrokan antara anggota FBR dengan petugas keamanan Mall Of Indonesia, di Jalan Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Akibat keributan tersebut sejumlah fasilitas umum rusak parah.
Geriyanto salah satu staf pengelola MOI yang menyaksikan langsung penyerangan tersebut mengatakan, massa ormas itu datang dengan emosi dan membawa senjata tumpul serta senjata tajam untuk melakukan penyerangan ke dalam. Mereka langsung merusak gate parkir.
Selain itu, sejumlah mobil yang diparkir di Blok A juga mengalami kerusakan pada kaca mobilnya karena dihantam benda tumpul. Beberapa di antaranya yakni Toyota Yarris bernomor Polisi B-1246-UZB, Honda Mobilio dengan nomor polisi B-1656-URU.


Comments

Unknown said…
WHO IS THE BOSS..................MACAM MACAM AJA.........................MUSTI KORDINASI SEGALA.................LUCU BENAR...................SUDAH DEH....................................INSYAP CARI KERJA YG BENAR.................ZAMAN SUDAH BEROBAH.....................MASA SIH BOSSS SEKITAR ANDA TIDAK BISA KASIH KERJA BENAR KALAU ANDA MAU KERJA BENAR..............................KALAU MAU JADI JAGOAAN BEGINI..........................KONYOL.

Popular Posts

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...