Skip to main content

Fadli Zon Sebut Korupsi Jadi 'Oli' Pembangunan, Pakar UGM: Logikanya Keliru

Fadli Zon Sebut Korupsi Jadi Oli Pembangunan, Pakar UGM: Logikanya KeliruFoto: ilustrasi
Jakarta - Wakil Ketua DPR Fadli Zon menyebut korupsi dapat menjadi 'oli' pembangunan. Menurutnya, perilaku korupsi menunjukkan bahwa pembangunan di suatu negara berjalan, meskipun ia juga tak membenarkan hal itu.

Ekonom UGM, Rimawan, tak sependapat dengan ucapan Fadli. Teori yang diucapkan Fadli dikenal sebagaigrease wheel hypothesis (GWH) yang pernah diteliti oleh beberapa ekonom asing. Teori ini berpendapat bahwa korupsi akan memperlancar perekonomian. Sebab korupsi meningkatkan efisiensi birokrasi yang pada akhirnya memperlancar perekonomian. 

Namun teori tersebut tidak cocok diterapkan di Indonesia. Hal itu pernah dibahas di UGM dan dituangkan dalam Naskah Akademik Prakarsa Bulaksumur Anti Korupsi pada 10 Maret 2015 lalu.

"Logikanya (yang dikemukakan Fadli Zon) keliru. Ini partial equilibrium, keseimbangan parsial. Keseimbangan totalnya gimana? Ya mesti lebih buruk dong kalau ada korupsi," kata Rimawan saat berbincang dengan detikcom, Sabtu (30/5/2015).

Teori tersebut bermula dari birokrasi di negara berkembang yang lambat. Seorang pekerja administrasi di negara tersebut tidak segera mengerjakan permohonan izin yang diajukan warga karena ia memiliki banyak pekerjaan lain, sementara gajinya tidak terlalu tinggi. Maka ketika dia disogok, permohonan izin tersebut segera dikerjakan.

"Lalu muncul ide, kalau begitu, dengan kondisi seperti itu, korupsi akan memperlancar jalur birokrasi," ujar pria yang membidangi ekonomi kriminal ini.

Namun Rimawan menegaskan, teori tersebut hanya berlaku dalam kasus tertentu dan hanya terjadi di negara berkembang seperti Afrika dan Asia. Akan tetapi teori GWH memiliki banyak kelemahan mendasar. Di antaranya, dampak korupsi diasumsikan hanya terbatas di bidang ekonomi. Kemudian kelancaran birokrasi akibat korupsi hanya menguntungkan individu atau kelompok berpendapatan menengah ke atas. Sementara individu atau kelompok berpendapatan menengah ke bawah akan menjadi korban dari sistem tersebut.

"Kalaupun GWH terbukti berlaku di suatu negara, dapat dipastikan kesenjangan ekonomi di negara tersebut cenderung meningkat," terangnya.

Di sisi lain sebagian ekonom mendukung sands the wheels hypothesis (SWH) yang menyatakan bahwa korupsi berdampak negatif terhadap perekonomian. Penelitian GWH, kata Rimawan juga pernah dilakukan di Indonesia, yaitu oleh Dekan Fakultas Ekonomi UI, Prof Ari Kuncoro dan Rivayani. Namun ternyata, teori GWH tidak cocok diterapkan di negeri ini.

"Dilakukan survei, apakah kalau orang nyogok, birokrasi jadi cepat. Ternyata malah lama, nggak jadi-jadi. Dengan demikian korupsi berdampak negatif terhadap perekonomian Indonesia (SWG)," katanya.

Comments

fay kotzhens said…
Orang goblok kok jadi wakil dprd, korupsi dipelihara! kambing tuh dipelihara biar gemuk

Popular Posts

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...