Menggunakan layanan bus transjakarta pada jam padat penumpang rupanya menyita waktu dan tenaga.
Penumpang harus menghabiskan waktu berjam-jam, baik saat menunggu bus di halte maupun ketika menempuh perjalanan dengan bus.
Setidaknya, itulah yang dialami Kompas.com saat menumpang bus transjakarta koridor 12 (Kota-Tanjung Priok), Kamis (23/2/2016) sore, tepatnya dalam perjalanan dari Halte Museum Fatahillah ke Halte Tanjung Priok.
Sekitar pukul 16.00, Kompas.com menunggu bus di Halte Museum Fatahillah. Dalam angan, bus diharapkan tiba lebih kurang 3-5 menit kemudian.
Namun, kenyataannya, bus baru tiba di halte tersebut pukul 16.30. Kompas.com terpaksa menunggu bus di halte selama lebih kurang 30 menit.
Bahkan, seorang calon penumpang yang tiba lebih dulu di halte tersebut mengaku telah menunggu bus hampir 45 menit.
"45 menit busnya enggak datang-datang. Tadi saya udah di halte sebelum jam 16.00," ujar penumpang yang mengaku bernama Veni itu.
Tak hanya itu, perjalanan dengan bus transjakarta kali ini jauh dari kesan nyaman. Rute yang memutar, jalur yang tidak steril dari kendaraan umum, menambah waktu tempuh bus transjakarta.
Belum lagi kemacetan Jakarta yang rutin terjadi pada sore hari, atau saat jam warga pulang kerja.
Sedianya, bus transjakarta koridor 12 ini berangkat dari Halte Kota untuk kemudian melintas di Jalan Mangga Dua Raya.
Namun, saat berada di perempatan WTC Mangga Dua, bus itu tidak langsung berbelok ke kiri guna menuju Jalan Yos Sudarso, tetapi berbelok ke kanan terlebih dulu untuk melintas di Jalan Gunung Sahari.
Bus baru mengarah ke Tanjung Priok saat berada di perempatan sekitar gedung My Place.
Di sini, bus akan berbelok ke arah Kemayoran, melintas di Jalan Industri, dan kemudian Jalan Benjamin Sueb.
Pantauan Kompas.com, bus tercatat menghabiskan banyak waktu saat berada di Jalan Gunung Sahari, Jalan Industri, dan Jalan Benjamin Sueb.
Di jalan-jalan ini, jalur bus transjakarta yang tersedia sama sekali tak steril. Begitu banyak kendaraan pribadi yang menerobosbusway.
Herannya, polisi yang berjaga tampak membiarkan saja kendaraan tersebut masuk busway, atau jalur khusus bus transjakarta.
Tercatat, untuk menempuh perjalanan dari Halte Museum Fatahillah menuju Tanjung Priok, Kompas.com menghabiskan waktu hingga 1,5 jam.
Entah apa penyebab bus transjakarta memilih rute yang lebih panjang. Padahal, saat berada di perempatan sekitar WTC Mangga Dua, kendaraan dapat berbelok ke kiri untuk kemudian melintas di Jalan Yos Sudarso dan terus mengarah ke Tanjung Priok.
Dengan demikan, waktu tempuhnya pun lebih singkat.
Naik turun jumlah penumpang
Hingga kini, 12 tahun sudah bus transjakarta beroperasi. Namun, selama 12 tahun itu, kenaikan jumlah penumpang setiap tahunnya hanya terjadi pada tujuh tahun pertama, tepatnya dari 2004-2011.
Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh PT Transjakarta pada awal 2015 lalu, 2011 menjadi tahun puncak jumlah penumpang tertinggi dengan 114,7 juta penumpang.
Setelah itu, jumlah penumpang bus transjakarta tak pernah lagi mencapai angka tersebut.
Pada 2012, jumlah penumpang bus transjakarta hanya mencapai 111,2 juta. Pada 2013, jumlah penumpang sempat mengalami penambahan menjadi 112,5 juta.
Namun, pada 2014, jumlahnya turun menjadi hanya 111,6 juta penumpang.
Penumpang harus menghabiskan waktu berjam-jam, baik saat menunggu bus di halte maupun ketika menempuh perjalanan dengan bus.
Setidaknya, itulah yang dialami Kompas.com saat menumpang bus transjakarta koridor 12 (Kota-Tanjung Priok), Kamis (23/2/2016) sore, tepatnya dalam perjalanan dari Halte Museum Fatahillah ke Halte Tanjung Priok.
Sekitar pukul 16.00, Kompas.com menunggu bus di Halte Museum Fatahillah. Dalam angan, bus diharapkan tiba lebih kurang 3-5 menit kemudian.
Namun, kenyataannya, bus baru tiba di halte tersebut pukul 16.30. Kompas.com terpaksa menunggu bus di halte selama lebih kurang 30 menit.
Bahkan, seorang calon penumpang yang tiba lebih dulu di halte tersebut mengaku telah menunggu bus hampir 45 menit.
"45 menit busnya enggak datang-datang. Tadi saya udah di halte sebelum jam 16.00," ujar penumpang yang mengaku bernama Veni itu.
Tak hanya itu, perjalanan dengan bus transjakarta kali ini jauh dari kesan nyaman. Rute yang memutar, jalur yang tidak steril dari kendaraan umum, menambah waktu tempuh bus transjakarta.
Belum lagi kemacetan Jakarta yang rutin terjadi pada sore hari, atau saat jam warga pulang kerja.
Sedianya, bus transjakarta koridor 12 ini berangkat dari Halte Kota untuk kemudian melintas di Jalan Mangga Dua Raya.
Namun, saat berada di perempatan WTC Mangga Dua, bus itu tidak langsung berbelok ke kiri guna menuju Jalan Yos Sudarso, tetapi berbelok ke kanan terlebih dulu untuk melintas di Jalan Gunung Sahari.
Bus baru mengarah ke Tanjung Priok saat berada di perempatan sekitar gedung My Place.
Di sini, bus akan berbelok ke arah Kemayoran, melintas di Jalan Industri, dan kemudian Jalan Benjamin Sueb.
Pantauan Kompas.com, bus tercatat menghabiskan banyak waktu saat berada di Jalan Gunung Sahari, Jalan Industri, dan Jalan Benjamin Sueb.
Di jalan-jalan ini, jalur bus transjakarta yang tersedia sama sekali tak steril. Begitu banyak kendaraan pribadi yang menerobosbusway.
Herannya, polisi yang berjaga tampak membiarkan saja kendaraan tersebut masuk busway, atau jalur khusus bus transjakarta.
Tercatat, untuk menempuh perjalanan dari Halte Museum Fatahillah menuju Tanjung Priok, Kompas.com menghabiskan waktu hingga 1,5 jam.
Entah apa penyebab bus transjakarta memilih rute yang lebih panjang. Padahal, saat berada di perempatan sekitar WTC Mangga Dua, kendaraan dapat berbelok ke kiri untuk kemudian melintas di Jalan Yos Sudarso dan terus mengarah ke Tanjung Priok.
Dengan demikan, waktu tempuhnya pun lebih singkat.
Naik turun jumlah penumpang
Hingga kini, 12 tahun sudah bus transjakarta beroperasi. Namun, selama 12 tahun itu, kenaikan jumlah penumpang setiap tahunnya hanya terjadi pada tujuh tahun pertama, tepatnya dari 2004-2011.
Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh PT Transjakarta pada awal 2015 lalu, 2011 menjadi tahun puncak jumlah penumpang tertinggi dengan 114,7 juta penumpang.
Setelah itu, jumlah penumpang bus transjakarta tak pernah lagi mencapai angka tersebut.
Pada 2012, jumlah penumpang bus transjakarta hanya mencapai 111,2 juta. Pada 2013, jumlah penumpang sempat mengalami penambahan menjadi 112,5 juta.
Namun, pada 2014, jumlahnya turun menjadi hanya 111,6 juta penumpang.
Comments