Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyebut petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU)-lah yang menemukan berbagai penyebab genangan dan banjir di Ibu Kota.
"Pasukan oranye (PPSU, berseragam oranye) itu baru kerja bulan Juli. Mereka kerja untuk melacak di mana ada hambatan," kataAhok, di Balai Kota, Senin (29/2/2016).
Ahok menyebut, di Jakarta ada 13 sungai utama yang mengalir. Kemudian, ada 1.086 saluran penghubung terkait. Banyak saluran penghubung yang sudah diduduki secara liar dan harus dinormalisasi.
Ahok mengatakan, hujan yang mengguyur di Jakarta beberapa hari belakangan ini merata. Namun, titik genangannya berpindah-pindah. Sebab, masih banyak saluran air yang terhambat atau belum dinormalisasi.
"Sekarang lihat saja daerah yang tergenang lama, sudah enggak tergenang, kayak Kampung Pulo ada air (genangan) enggak, sekarang? Bukan berkurang, enggak ada air! Kamu lihat Kampung Pulo, 5-10 cm juga enggak ada (genangan) air. Itu karena pompanya sudah oke," kata Ahok.
Tak hanya Kampung Pulo, Ahok menyebut, kawasan Matraman, Cawang, Jatinegara, dan Sunter juga mulai terminimalisasi dari banjir.
"Ya, maksudnya, jangan sampai kayak kemarin (kabel) disumbat di Jalan Medan Merdeka Selatan. Saya enggak tahu siapa yangmasukin. Akan tetapi ya, otomatis, kalau ada (saluran air) yang tersumbat, air enggak merata, genangan," kata Ahok.
Ahok menerbitkan Peraturan Gubernur (Pergub) terkait PPSU pada Mei 2015.
Comments