Skip to main content

Reaksi Warga Kalijodo Saat Masuk Rusun Pulogebang

 Pindah dari kawasan dengan latar belakang tempat hiburan malam diakui Kharisma Aji Seno (26), warga Kalijodo ini jadi batu sandungan untuk membaur di rusun tempat relokasi. Maklum, ada cap negatif di kebanyakan orang, tentang Kalijodo.
"Yang jelas pasti kepikiran banget pas baru mau masuk. Karena saya tidak memungkiri kalau orang punya konotasi negatif tentang tempat asal saya," kata pria dengan sapaan Aji itu di Rusun Pulogebang, Jakarta Timur, Selasa (23/2/2016).
Namun, ia membela sesama warganya yang juga bakal calon penghuni baru Rusun Pulogebang itu. Menurut Aji, warga Kalijodoyang direlokasi ke rusun ini adalah warga baik-baik.
"Saya tegaskan orang yang pindah ke sini adalah warga asli, bukan yang begitu-begitu. Biasanya, kalau yang aneh-aneh bukan warga asli, tapi pendatang," ucap warga RT 07 RW 10, Kelurahan Angke, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat itu.
Strategi Aji untuk membaur bersama warga lain di rusun yakni dengan mengikuti kegiatan di rusun. Aji mengatakan, wargaKalijodo di wilayah Jakarta Barat, kebanyaknya berusia produktif alias remaja.
"Rata-rata anak muda yang usianya 20 sampai 23 tahun. Emang yang sudah biasa bersosialisasi, seperti ikut kegiatan di Maulid Nabi. Insya Allah kita enggak ada kendala," kata Aji, disela mengakut barang perabotannya.
Aji menempati Blok H lantai 1 unit 112 Rusun Pulogebang. Aji bakal menempati rusun ini bersama orangtua dan dua adiknya.
Hari ini, Aji tiba di rusun mendahuli warga lainnya. Aji sudah datang dengan membawa perabotan rumah.
"Sebenarnya dari Kecamatan (Tambora) wacananya besok. Tapi kita enggak mau ribet, barang banyak kita. Akhirnya dibantu muat pakai mobil teman. Yang lain-lain besok pakai mobil Satpol PP," kata Aji.
Melihat rusun tempat tinggalnya, Aji menyatakan tempatnya layak. Biaya sewa pun juga masuk akal. Ia membayar sewa Rp 234.000 perbulan. Namun, sesuai aturannya, tiga bulan pertama warga relokasi bebas biaya.
"Kebetulan saya memang minta di lantai satu karena ibu saya sakit, jadi kayak agak stroke gitu," ujarnya.
Aji mengaku, berat meninggalkan Kalijodo. Tak rela ia sebetulnya meninggalkan daerah yang telah membesarkannya sejak kecil itu.
"Rela enggak rela. Saya 26 tahun di sana. Teman yang dekat di sana juga banyak," ujarnya.
Selain itu, dipindahkan ke daerah Pulogebang baginya serasa dipindah dari ujung ke ujung. "Yang dirugikan jarak sih, jadih jauh. Dari barat ke ujung timur. Kerjaan yang jadi jauh," pria yang bekerja di daerah Asemka, Jakarta Barat itu.
Selain itu, Aji menyayangkan langkah pemerintah yang mendadak mengumumkan penertiban. Akhirnya, ia yang jadi repot.
"Bagi saya terlalu mepet saja jangka waktunya, cuma seminggu lebih saja kan," ujarnya.
Sementara itu, pihak Unit Pengelola Rumah Susun (UPRS) Pulogebang mengatakan, total 86 KK warga Kalijodo wilayah Jakarta Barat yang akan direlokasi ke rusun tersebut. Sampai hari ini, baru 77 KK warga Kalijodo sudah ikut pengundian rusun.
Sedangkan yang mengambil kunci total baru tiga orang, termasuk Aji. Warga Kalijodo akan ditempatkan paling banyak di Blok H, sebanyak 80 KK. Sisa 6 KK akan ditempatkan ke Blok G rusun. (Baca: Kekhawatiran Penghuni Rusun Pulogebang akan Kedatangan Warga Kalijodo )

Comments

Popular Posts

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...