Skip to main content

Keputusan Ridwan Kamil Tak Ikut Pilkada DKI Disambut Bahagia "Netizen"

 Keputusan Wali Kota BandungRidwan Kamil untuk tak terlibat dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta menjadi pembicaraan di dunia maya. 

Pria yang akrab disapa Emil itu sempat mengumumkan keputusannya melalui akun Twitter pribadinya, @ridwankamil. 

"Untuk kebaikan yg lebih besar, hari ini saya memutuskan untuk TIDAK ikut pemilihan Gubernur Jakarta 2017. Hatur nuhun," tulis Emil, Senin (29/2/2016). 

Keputusan Emil pun disambut bahagia para netizen. Hingga pukul 14.30 WIB, tulisan Emil pun langsung di-retweet oleh lebih dari 2.000 pengguna Twitter dan disukai sekitar 974 orang. 

"Amin YRA... Salut Pak Wali konsisten. Sukses mewujudkan kebaikan yang lebih besar... Salam hormat," tulis pemilik akun @AndiDewanto. 

"Aduh sampe terharu saya bacanya terima kasih atas dedikasinya pak," timpal pemilik akun @saljuapi. 

Namun, tak sedikit pula netizen yang justru mendorong suami dari Atalia Praratya itu untuk maju di kursi Jabar 1. 

"Hore @ridwankamil di Jabar 1 aja kang, siap bantu sukseskan," kata pengguna akun @herrommy. 

Komentar senada juga diungkapkan akun @ragnusa. 

"Jawa Barat 1 aja kang 2018. Saya pasti pilih, warga Jawa Barat lebih butuh akang, nuhun," ucapnya. 

Pengumunan serupa juga di-posting Ridwan Kamil di akun Instagram-nya, @ridwankamil. 

"Geng IG, hari ini saya memutuskan untuk TIDAK maju sebagai calon Gubernur DKI 2017*Saya mau fokus bantu geng lelaki 32k Bandung," tulisnya. 

Postingan Emil pun disukai lebih dari 48.000 netizen

Berbeda dengan akun Twitter dan Instagram, di akun fanpageFacebook, Ridwan Kamil lebih serius dalam menuliskan alasannya untuk membatalkan berkompetisi di Pilkada DKI Jakarta 2017. 

Postingan Emil disukai oleh 118.609 pengguna dan dikomentari 30.561 netizen.

Comments

Popular Posts

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...