Melesatnya elektabilitas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok berdasarkan hasil survei terbaru yang dilakukan Populi Center dianggap menjadi peringatan bagi para pesaingnya.
Mereka pun diminta untuk segera mendeklarasikan diri jika tidak ingin melihat elektabilitas Ahok semakin naik.
"Ini catatan juga buat partai-partai. Kalau mereka masih lama, menunda-nunda siapa yang akan jadi calon gubernur mereka, maka yang diuntungkan adalah Ahok. Semua calon lawan Ahokakan rugi karena mereka semakin banyak kehilangan waktu untuk berkompetisi," kata peneliti Cyrus Network, Hasan Nasbi, kepadaKompas.com, Selasa (23/2/2016).
Menurut Hasan, sampai sejauh ini, hanya Ahok yang dipastikan bisa maju dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) pada 2017. Kalaupun tidak ada partai yang mencalonkan Ahok, Hasan menyebut bahwa mantan Bupati Belitung Timur itu masih bisa maju melalui jalur independen melalui dukungan Teman Ahok.
Hal inilah yang disebut Hasan tidak dimiliki oleh para calon lainnya karena, sampai sejauh ini, mereka yang sudah menyatakan akan maju belum memiliki modal untuk mencalonkan diri.
Hasan menilai, aksi para pesaing Ahok yang belum memiliki modal untuk mencalonkan diri membuat masyarakat cenderung tidak menaruh perhatian berlebih.
"Kalau mereka hanya curi-curi perhatian, curi-curi penampilan, curi-curi pencitraan, itu tidak akan berpengaruh. Mereka tidak akan bisa full power, full speed untuk sosialisasi, melakukan pendekatan ke masyarakat," ujar dia.
Hasan berpandangan, jika para pesaing tidak kunjung memastikan diri untuk maju, maka dapat dipastikan elektabilitasAhok akan semakin meningkat. Ia menyebutkan, situasi tersebut mendukung Ahok untuk kembali memenangi pemilihan.
"Kalau masih ragu-ragu untuk menentukan calon, makin banyak waktu yang hilang untuk berkompetisi dengan Ahok. Sementara itu, Ahok berkompetisi sendirian. Jadi, kalau mau mengalahkanAhok, mereka harus deklarasi dengan segera," pungkas Hasan.
Dalam hasil survei terbaru yang dikeluarkan Populi, elektabilitasAhok mencapai 52,2 persen, selanjutnya Ridwan Kamil 12 persen, dan Yusril Ihza Mahendra dengan 6 persen.
Comments