KOMPAS.COM/ANDRI DONNAL PUTERATampak papan pengumuman dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang didirikan di atas reruntuhan Kalijodo, Jakarta Utara, Senin (29/2/2016). Ke depan, bekas lokalisasi dan tempat hiburan malam selama puluhan tahun itu akan menjadi ruang terbuka hijau, ruang publik ramah anak, jogging track, dan lapangan futsal.
Pembersihan puing-puing bangunan sisa penggusuran di Kalijodo diperkirakan memakan waktu lebih kurang sebulan.
Hal ini mengingat luasnya lahan dan banyaknya bangunan yang dibongkar di sana. (Baca: Ahok: Namanya Taman Kalijodo, Tidak Pakai Tobat-tobatan).
Puing-puing ini harus dibersihkan sebelum Pemprov DKI Jakarta memulai pembangunan taman di Kalijodo.
“Pembersihan puing-puing bangunan membutuhkan waktu. Untuk membersihkan dan pengkondisian lahan, paling sebulan atau dua bulan selesai,” kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat di Balai Kota, Senin (29/2/2016).
Hingga sore tadi, penggusuran bangunan di Kalijodo mencapai 90 persen. Diperkirakan seluruh bangunan sudah rata dengan tanah pada malam ini.
"Tinggal ada beberapa bangunan yang memang fondasi dan strukturnya cukup kuat. Ini sedang dibersihkan lagi," kata Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Tito Karnavian saat berkunjung ke lokasi penggusuran.
Pemprov DKI Jakarta menggusur bangunan di Kalijodo untuk mengembalikan fungsi kawasan tersebut sebagai ruang terbuka hijau.
Selama ini, Kalijodo dikenal rawan prostitusi dan premanisme. (Baca: Ahok: 2014, "Jagoan" di Kalijodo Sudah Saya Petakan ).
Pembersihan puing-puing bangunan sisa penggusuran di Kalijodo diperkirakan memakan waktu lebih kurang sebulan.
Hal ini mengingat luasnya lahan dan banyaknya bangunan yang dibongkar di sana. (Baca: Ahok: Namanya Taman Kalijodo, Tidak Pakai Tobat-tobatan).
Puing-puing ini harus dibersihkan sebelum Pemprov DKI Jakarta memulai pembangunan taman di Kalijodo.
“Pembersihan puing-puing bangunan membutuhkan waktu. Untuk membersihkan dan pengkondisian lahan, paling sebulan atau dua bulan selesai,” kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat di Balai Kota, Senin (29/2/2016).
Hingga sore tadi, penggusuran bangunan di Kalijodo mencapai 90 persen. Diperkirakan seluruh bangunan sudah rata dengan tanah pada malam ini.
"Tinggal ada beberapa bangunan yang memang fondasi dan strukturnya cukup kuat. Ini sedang dibersihkan lagi," kata Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Tito Karnavian saat berkunjung ke lokasi penggusuran.
Pemprov DKI Jakarta menggusur bangunan di Kalijodo untuk mengembalikan fungsi kawasan tersebut sebagai ruang terbuka hijau.
Selama ini, Kalijodo dikenal rawan prostitusi dan premanisme. (Baca: Ahok: 2014, "Jagoan" di Kalijodo Sudah Saya Petakan ).
Comments