Hasil survei terbaru jelang pemilihan kepala daerah DKI Jakarta 2017 yang dilakukan Populi Center menempatkan gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama atauAhok di angka teratas dengan angka 52,2 persen.
Dari survei yang pernah dilakukan, angka ini merupakan yang tertinggi.
Sebelumnya, elektabilitas Ahok tidak pernah melebihi 50 persen. Peneliti Hasan Nasbi menilai, melesatnya elektabilitas Ahokkarena dianggap berhasil mengatasi banjir.
Menurut Hasan, tidak adanya banjir besar di Jakarta pada awal tahun ini membuat publik mengapresiasi kinerja Ahok.
"Kalau dulu ada warga yang harus mengungsi, sekarang tidak ada yang mengungsi. Walaupun masih ada genangan," kata dia kepada Kompas.com, Selasa (23/2/2016).
Menurut Hasan, melesatnya elektabilitas seorang Gubernur DKI di tengah musim hujan baru kali ini terjadi. Karena hal serupa tidak pernah terjadi sebelumnya.
"Biasanya kalau survei dilakukan pada musim hujan, elektabilitas Gubernur DKI pasti anjlok. Mau zaman Jokowi atau zaman siapapun pasti anjlok. Kenapa? Karena masyarakat Jakarta ada ketidakpuasan soal penanganan drainase dan saluran air yang menyebabkan banjir," ujar dia.
Dalam hasil survei terbaru yang dikeluarkan Populi, elektabiltasAhok mencapai 52,2 persen, menyusul Ridwan Kamil 12 persen, dan Yusril Ihza Mahendra dengan 6 persen. Hasan menilai angka tersebut sangat absolut.
Yang artinya, tidak ada lagi terjadi persaingan. (Baca: Perbedaan Kawasan Grogol Setelah Hujan Kini dengan Dua Tahun Lalu)
"Kalau misalnya pilkada dilakukan sekarang, sudah satu putaran itu namanya. Selama ini angka Ahok tidak pernah lho mencapai lebih dari 50 persen. Paling hanya 40-an. Walaupun paling tinggi, tidak pernah menyentuh angka 50 persen. Sekarang sudah jebol 50 persen," kata dia.
Comments