Skip to main content

Pasukan Oranye Tak Boleh Malas dan Harus Siaga Saat Hujan Turun di Jakarta

 Bila orang lain saat hujan berteduh, mampir ke kafe, atau juga bermalas-malasan tidak dengan pasukan oranye Pemprov DKI. Mereka bersiaga memantau genangan. Perintahnya tegas, jangan sampai ada genangan!

Jadi, kalau mereka malas atau telat bergerak, ancaman sanksi pemecatan mengancam. Peran petugas Pekerja Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) ini sangat dibutuhkan saat musim hujan. Kok bisa?

Pasukan Oranye bekerja/Dikhy Sasra-detikcom
Kadis Kebersihan Pemprov DKI Jakarta, Isnawa Aji, mengatakan, pihaknya pasukan oranye bisa saja dipecat bila malas bekerja.

"Memang sifatnya mereka kita kontrak 1 tahun, tapi kalau 2-3 bulan kerjanya malas, kita bisa pecat," ujar Aji saat dikonfirmasi detikcom, Rabu (17/2/2016).

Menurut Aji, para petugas juga tiap tahun mendapatkan evaluasi dari atasannya. Petugas akan dinilai dari sisi absensi, kerajinan kerja, penyelesaian kerja, tanggungjawab dan pelayanan kepada masyarakat.

"Nanti kalau memang hasilnya jelek, kita terpaksa untuk tidak perpanjang kontraknya," ucapnya.

Pasukan Oranye bekerja/Dikhy Sasra-detikcom
Lantas bagaimana bila pekerja itu memiliki rapor yang baik?

"Kalau hasilnya bagus, kontraknya kita perpanjang bahkan bisa saja nanti gaji nya beda dengan yang nilainya biasa saja," jawab Aji.

Selain itu, Aji menegaskan pihaknya juga tidak menerapkan peraturan yang mengekang karir petugas oranye. Aji mengatakan, meski petugas sudah dikontrak 1 tahun, para petugas boleh pindah tempat kerja walaupun kontraknya belum habis.

"Kita enggak mau matikan karir orang, anggaplah dia baru kerja 2 bulan. Terus dia dapat tawaran kerja yang bagus, kita persilakan dia pindah," tutup 

Comments

Popular Posts

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...