Skip to main content

Lihat Rusun Pulogebang, Warga Kalijodo Masih Berat Hati Pindah

Warga Kalijodo di wilayah RT 07/RW 10 Kelurahan Angke, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, telah tiba di Rusun Pulogebang, Jakarta Timur. Para warga ini direlokasi ke rusun tersebut karena pemerintah akan menertibkan Kalijodo. 

Sejumlah warga Kalijodo ini masih berat hati pindah dari tempat asal mereka. Rusun Pulogebang, bagi mereka, terlampau jauh. Belum lagi dunia baru yang mesti dijalani warga setelah pindah. 

Meliana (53), warga RT 07/RW 10, mengaku terpaksa pindah. Kalau boleh memilih, ia lebih senang tinggal di Kalijodo. 

"Jelas beda, lebih enak tinggal di sana (Kalijodo)," kata Meliana kepada Kompas.com di Rusun Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur, Jumat (19/2/2016). 

Kehidupan malam di Kalijodo, lanjut dia, tak membuatnya risih. Terlebih lagi, di wilayah Kelurahan Angke, hanya ada satu kafe hiburan malam, selebihnya adalah rumah warga, meskipun jaraknya hanya beberapa puluh meter dengan tempat hiburan malam Kalijodo di wilayah Penjaringan, Jakarta Utara. 

"Biar begitu kita enggak ikut arus, sendiri-sendiri. Kita enggak pernah terpengaruh, enggak ada keluarga saya yang ikut-ikutan," kata Meliana, yang keluarganya telah tiga generasi tinggal diKalijodo. 

Soal kehidupan malam Kalijodo, sebut dia, juga terlalu dibesar-besarkan. Menurut pengakuannya, tidak ada preman di Kalijodo. Semua aman-aman saja. 

"Dibilang Kalijodo sarang preman itu bohong. Malah, saya dari nenek saya sampai saya aman-aman saja. Malah kehidupan di luar ini yang lebih ngeri. Kalau dibilang preman, di luar (Kalijodo) juga ada, ada pembunuhan, pemerkosaan, begal," ujar Meliana. 

Meskipun ia mengakui kondisi rusun nyaman, pindah ke tempat tinggal baru, Meliana harus memikirkan tempat usaha baru. Dulu, di Kalijodo ia membuka usaha warung jajan, rental PlayStation, dan konter pulsa. 

"Kalau di sini, kita usaha apa," kata dia. 

Sebenarnya, ia berharap direlokasi ke Rusun Daan Mogot, yang masih di wilayah Jakarta Barat. Namun, pihak pemerintah beralasan rusun di sana belum rampung pengerjaannya. 

Hal yang sama diungkapkan Eci (52), warga RT 07 RW 10 lainnya. Eci mengaku kepindahan ini membuat jarak tempat kerja menjadi amat jauh. 

Suaminya bekerja di daerah Angke, sedangkan dia bekerja di Puri Kembangan. Eci bingung bagaimana nantinya pergi bekerja. 

"Anak saya dua juga masih tinggal sama saya. Kalau ke sini, kerjanya juga jadi jauh. Belum lagi di sini mesti bayar. Semua pastinya ngeluh begini," kata Eci. 

Sama dengan Meliana, Eci mengaku tak risih dengan kehidupan malam di Kalijodo. Semua berjalan masing-masing. 

"Saya mau pindah ke sini karena mau dibongkar. Kita tinggal di sana juga enggak kebawa-bawa arus dia," ujarnya. 

Hari ini, sebanyak 41 KK warga Kalijodo tiba di Rusun Pulogebang. Total, ada 86 KK yang akan direlokasi. Sisanya masih melakukan pengurusan. 

Tiba di Pulogebang, para warga hari ini masih melakukan pengundian untuk mendapatkan kunci rusun. Warga belum membawa barang-barang sehingga nantinya akan kembali lagi.

Comments

Popular Posts

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...