Skip to main content

Ahok Ajak Jajarannya Nonton Film 'Talak 3' di Bioskop, Apa Maksudnya?

Gubernur DKI Basuki T Purnama (Ahok) mengajak jajaran pejabat Pemerintah Provinsi DKI untuk menonton film 'Talak 3' di bioskop. Kenapa film itu yang dipilih?

"Supaya bawa PNS kita belajar tausiyah (penjelasan terkait agama, -red). Filmnya seperti tausiyah. Supaya mereka sadar," kata Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis (25/2/2016) saat hendak berangkat menonton film.

Tak lama kemudian, Ahok sampai di Bioskop Djakarta Theater XXI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Dia lantas duduk bersama pemeran-pemeran film 'Talak 3'. 

Film bergenre drama komedi ini disutradarai oleh Ismail Basbeth dan Hanung Bramantyo. Pemeran film ini antara lain Laudya Cynthia Bella, Vino G Bastian, Reza Rahadian, dan Tika Panggabean.
Suasana sebelum menonton film 'Talak 3'. Foto: Danu/detikcom
Film ini bercerita soal pasangan suami-istri yang bercerai, masalah ekonomi, dan polemik yang menyertainya. Dalam film ini ada tokoh bernama Basuki. Sosok Basuki adalah pegawai di Dinas KUA. Berbeda dengan pejabat KUA yang koruptif dan manipulatif, suka menerima sogokan, Basuki berkarakter antikorupsi.

Ahok yang mengaku menyukai semua jenis film ini mengajak jajarannya menonton film Talak 3. Ada Kepala Bappeda Tuty Kusumawati, Kepala Dinas Koperasi UMKM dan Perdagangan Irwandi, Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi Andri Yansyah, Kadis Kebersihan Isnawa Adji, hingga Deputi Gubernur Bidang Tata Ruang Oswar Muazin Mungkasa. Ada pula Walikota Jakarta Pusat  Mangara Pardede dan para camat-camat di Jakarta.

Comments

Popular Posts

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...