Skip to main content

Honor Dicatut hingga Rp 1 Juta, PHL yang Mengadu Malah Dipecat

Sejumlah pekerja harian lepas (PHL) Dinas Kebersihan DKI Jakarta mengeluhkan honornya yang "disunat" sebesar Rp 500.000 hingga Rp 1 juta per orang. Mereka tidak berani melapor karena takut dipecat.

Hal ini dialami oleh PHL yang berada di bawah Sudin Kebersihan Jakarta Timur. Salah satunya adalah M (27), salah seorang PHL yang bekerja di wilayah Cakung.

Dia mengaku hanya menerima Rp 2,6 juta dari yang seharusnya Rp 3,1 juta. Honornya "disunat" setiap bulan Rp 500.000.

"Saya tidak berani melapor karena takut dipecat. Sebelumnya, korban pungli yang melapor malah dipecat," kata M, Kamis (25/2/2016).

D (38), sopir truk pengangkut sampah, juga mengaku honornya dipotong Rp 1 juta setiap bulan.

Uang tersebut dipungut secara ilegal sebagai bentuk jasa telah memasukkan dirinya sebagai PHL. Uangnya disetorkan kepada oknum PNS di Sudin Kebersihan Jakarta Timur.

"Ada yang bertugas memotong honor dan dia PHL juga. Tetapi, tugasnya hanya di kantor seksi kecamatan, enggak pernah ke lapangan," ujar D.

Tidak hanya memotong, oknum yang disebut berinisial W itu juga membuatkan presensi penuh apabila ada PHL yang berhalangan masuk karena saat ini prosesnya masih menggunakan sistem manual. 

Namun, sebagai konsekuensinya, PHL itu harus membayar uang jasa kepada W sesuai dengan jumlah hari yang tidak masuk.

Menanggapi itu, Kasudin Kebersihan Jakarta Timur Budi Mulyanto mengaku belum mengetahui adanya honor PHL di wilayah Cakung yang "disunat", apalagi sampai melibatkan oknum PNS di unit yang dipimpinnya.

"Saya belum tahu kasusnya, besok saya telusuri. Kalau ada PNS yang terlibat, pasti kita tindak. PHL yang memungut juga pasti kita pecat," katanya.

Hal senada juga diungkapkan Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Isnawa Adji yang mengaku belum mengetahui kasus tersebut. Namun, ia berjanji akan menindak tegas pihak yang terlibat, yang masih melakukan pungli. (Baca: Ancaman Ahok kepada Kepala Dinas Pilihan Jokowi)

"Laporkan ke saya, siapa oknum PHL yang masih nekat melakukan pungli. Saya pastikan pelakunya akan dipecat," ujarnya.

Comments

Popular Posts

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...