Skip to main content

Posts

Showing posts from August, 2016

Ahok Anggap Warga Rawajati Manja karena Enggan Pindah ke Rusunawa Marunda

 Gubernur DKI Jakarta  Basuki Tjahaja Purnama  atau Ahok menilai warga pinggiran rel di Rawajati, Jakarta Selatan sebagai orang yang manja. Pasalnya, mereka enggan direlokasi ke rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) Marunda, Jakarta Utara. Menurut Ahok, tidak ada alasan warga menolak direlokasi ke Rusunawa Marunda hanya karena jauh. Ia meminta warga Rawajati untuk mencontoh warga kota-kota penyangga sekitar Jakarta yang setiap hari pergi-pulang. "Kami  pindahin  bukan ke Belitung lho, masih di Jakarta juga," kata Ahok di Balai Kota, Rabu (31/8/2016). Ahok menilai, warga Rawajati lebih beruntung ketimbang warga kota-kota penyangga. Warga Rawajati yang dipindah ke Rusunawa Marunda akan disediakan bus gratis setiap hari. "Dikasih bus tidak bayar, anak sekolah juga sudah disediakan bus sekolah, dapat KJP ( Kartu Jakarta Pintar ). Jadi jangan terlalu manja," kata Ahok. Warga pinggiran rel kereta di Rawajati dijadwalkan akan digusur pada Kamis besok. War...

Dikritik gara-gara Terima Relawan, Ahok Tegaskan Balai Kota Terbuka bagi Siapa Saja

 Gubernur DKI Jakarta  Basuki Tjahaja Purnama  atau Ahok menegaskan Balai Kota terbuka bagi siapapun. Baik mereka yang datang untuk urusan politik ataupun tidak. Karena itu, ia merasa tidak berhak mengusir relawannya yang sempat datang ke Balai Kota pada Senin (29/8/2016) lalu. "Sekarang Balai Kota terbuka untuk siapapun. Orang mau datang, siapa (saja), masa boleh kami usir?" kata Ahok di Balai Kota, Rabu ini. Ahok dan wakilnya  Djarot Saiful Hidayat  memang menerima kedatangan sekelompok orang yang mengatasnamakan relawan Ahok-Djarot di Balai Kota pada Senin lalu. Pada kesempatan itu, keduanya menerima bingkisan berupa roti buaya sebagai simbol pinangan relawan Ahok-Djarot. Peristiwa itulah yang diprotes para anggota Advokat Cinta Tanah Air (ACTA). Mereka menilai Ahok telah menyalahgunakan wewenang dan jabatan serta melakukan kampanye terselubung atas tindakannya itu. Namun Ahok menolak anggapan tersebut. Ia menegaskan bahwa Balai Kota terbuka bag...

Bambang DH Bukan Lagi Plt Ketua DPD PDI-P DKI, Ini Kata Ahok

  Basuki Tjahaja Purnama  menilai tak berlanjutnya Bambang Dwi Hartono sebagai Plt Ketua DPD  PDI-P DKI Jakarta sebagai hal biasa. Apalagi, posisi Bambang DH di DPD PDI-P  DKI hanya bersifat sementara, yakni Pelaksana Tugas (Plt) Ketua. Oleh karena itu, Ahok menganggap adanya penunjukan pejabat baru Ketua DPD  PDI-P  DKI Jakarta bukan hal yang aneh. Apalagi, Bambang DH masih punya jabatan di DPP PDI- "Saya berpikir biasa saja, kan Plt biasanya ada beberapa bulan. Setelah itu mesti cari definitif. Bambang DH sepengetahuan saya salah satu ketua bidang DPP," ujar Ahok di Balai Kota, Rabu (31/8/2016). Mengenai Ketua DPD  PDI-P  DKI yang baru, Ahok enggan berkomentar. Apalagi, asumsi yang menilai hal tersebut terkait sikap Bambang yang menolak  PDI-P  mengusung Ahok pada Pemilihan Kepala Daerah 2017. "Mesti tanya  PDI-P , bukan urusan internal saya," ujar Ahok. DPP  PDI-P  baru saja menunjuk ketua definitif untuk ...

Bulog Jual Daging Kerbau India Rp 65.000/Kg

Foto: Rachman Haryanto Jakarta  -Upaya pemerintah menekan harga daging sapi segar yang masih bertengger di atas Rp 100.000/kg terus dilakukan. Salah satu caranya dengan menugaskan Perum Bulog mengimpor daging kerbau beku dari India. BUMN logistik pangan itu mengimpor 9.500 ton dari kuota impor 10.000 ton yang diberikan pemerintah. Lantas, berapa harga daging kerbau beku asal India tersebut? Direktur Pengadaan Bulog, Wahyu, mengatakan pihaknya akan menjual daging kerbau seharga Rp 65.000/kg. Harga tersebut berlaku untuk daging yang dijual langsung oleh Bulog seperti operasi pasar atau jaringan penjualan langsung lainnya. "Kita akan jual per kilonya Rp 65.000. Ketentuan dari Bulog untuk yang dijual lewat operasi pasar dan di kantor Bulog sebesar itu," jelasnya kepada detikFinance , Rabu (28/8/2016). Sementara untuk penjualan daging lewat saluran distribusi lainnya, sambung Wahyu, Bulog menetapkan harga eceran tertinggi (HET) yang sama, yakni sebesar Rp 65.000/kg. "Kita ...

Ratu Belanda Tinjau Tabungan Pelajar di SMPN 1 Bogor

Foto: Ardan Adhi Chandra Bogor  -Ratu Belanda Maxima pagi ini mengunjungi SMP Negeri 1 Bogor melihat secara langsung program Simpanan Pelajar (Simpel) yang digalakkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dalam kunjungannya kali ini, ia didampingi oleh Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kusumaningtuti S Soetiono. Kedatangannya kali ini selaku United Nations Secretary General Special Advocate for Inclusive Finance for Development (UNSGSA). Ratu Maxima tiba di lokasi pada pukul 08.10 WIB dengan kawalan voorijder dan Paspampres. Setibanya di SMP Negeri 1 Bogor, Ratu Maxima langsung memasuki halaman sekolah dengan mengenakan baju cokelat dan rok batik berwarna senada. Ratu Maxima sempat berbincang dengan salah satu siswi SMP Negeri 1 Bogor dan menanyakan kabar. "Hello, how are you?" tanya Ratu Maxima yang artinya "Halo, apa kabar?" Seorang siswi yang ditanya sempat terdiam sejenak hingga kemudian menjawab sin...

Ahok: Kalau Pilih Saya Rugi, Pilih yang Lebih Hebat Dong!

  Populi Center  merilis survei bahwa elektabilitas Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini terus menanjak dan bakal jadi saingan terberat calon petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Menanggapi itu, Ahok justru mempersilakan pendukungnya untuk tak memilih dia jika ada yang lebih baik. "Saya sudah bilang ke pendukung kalau ada yang lebih baik dari saya, lebih jujur dari saya, lebih cepat dari saya jangan pilih saya. Kalau pilih saya rugi! Pilih yang lebih hebat dong, tinggal percaya enggak percaya aja," kata Ahok di Balai Kota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (31/8/2016). Ahok justru menantang siapa pun kepala daerah yang berkinerja baik di daerahnya untuk ikut dalam ajang Pilgub DKI 2017. Menurut dia, Ibu Kota layak mendapatkan pemimpin terbaik. "Ini yang namanya pendidikan politik, saya dari dulu (mengatakan) harusnya semua yang mau ngadu di Jakarta datang sehingga Jakarta kan ibu kota, dia harus dapat lima 50%+1 supaya dapat yang terbaik dari yang terbai...

Nestapa Andrew, jadi sasaran bogem haters Ahok

  Malang  benar Andrew Budikusuma. Dia diserang kemudian dikeroyok sejumlah orang dengan alasan tak jelas saat menaiki bus Transjakarta. Kejadian ini menjadi lucu karena Andrew dibogem orang-orang yang menunjukkan ketidaksenangannya pada Gubernur DKI  Jakarta , Basuki Tjahaja Purnama. Sebelum memukuli Andrew, pria sebanyak tiga orang itu meneriakkan nama Ahok, sapaan Basuki, beberapa kali. Peristiwa itu terjadi pada Jumat 26 Agustus lalu sekitar pukul 20.30 Wib. Dia hendak pulang ke rumahnya di kawasan Pluit. Seberes dari kantor, dia menuju ke Halte Kuningan. Dalam perjalanan di bus, dia tiba-tiba dihampiri orang tak dikenal. Tiba-tiba orang itu berteriak kata Ahok ke arahnya. "Kejadian pemukulan terjadi persis antara pintu bus dan halte. Saya sudah ada di bus, saya naik dari Kuningan, kemudian para pelaku naik dari Semanggi kemudian pukul saya dan turun di halte JCC," ujar Andrew saat membuat laporan di Polda Metro Jaya dengan No LP/4132/VIII/2016/PMJ/Dit Reskrimum, Sela...

Apa dosa Bambang DH hingga didepak dari DPD PDIP DKI?

Peta politik jelang Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI  Jakarta  terbagi antara gerakan mendukung calon petahana Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dengan gerakan asal bukan Ahok. PDI Perjuangan yang notabene satu-satunya partai politik yang dapat mengusung calon gubernur hingga kini belum menentukan sikap politiknya siapa yang bakal didukung.  Bahkan teranyar, PDIP terlihat menunjukkan arah sikap politiknya di Pilgub DKI Jakarta 2017. Partai besutan Megawati Soekarnoputri ini mendepak Bambang DH sebagai pelaksana tugas Ketua DPD PDIP DKI Jakarta. Belum diketahui secara pasti apa kesalahan atau dosa Bambang DH hingga akhirnya dicopot dari Plt Ketua DPD PDIP DKI. Bambang DH merupakan pengurus PDIP yang tergabung dalam kelompok-kelompok penentang Ahok. Bahkan belakangan semakin kencang menolak mendukung Ahok di Pilgub DKI, Bambang DH bersama dengan pengurus PDIP wilayah Jakarta menggelar rapat konsolidasi di markas DPD PDIP DKI dengan penuh semangat dan kompak menyanyi...

Harapan Sang Jenderal, Peristiwa Meranti, dan Bentrok di Sugapa...

Harapan demi harapan disampaikan Jenderal  Tito Karnavian  saat ia resmi menjabat Kepala Kepolisian RI menggantikan Jenderal  Badrodin Haiti . Tito menjanjikan berbagai perbaikan internal  Polri . Ia ingin mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap institusi kepolisian. Namun, harapan itu seakan terempas saat dua peristiwa bentrok polisi dan warga terjadi di dua lokasi dalam rentang waktu yang berdekatan. Bentrok di Meranti dan Sugapa, Papua Peristiwa di Meranti dan Papua terjadi karena aksi balas dendam antara polisi dengan warga. Dalam kasus di Sugapa, oknum aparat Brimob menembak mati seorang pelajar, Etinius Sondegau (15). Warga yang tersulut amarahnya langsung melampiaskannya dengan membakar Kantor Polres Sugapa sambil membawa jenazah Etinius. Sementara di Meranti, terjadi kerusuhan di depan barak polisi yang dipicu kemarahan warga atas meninggalnya Apriadi Pratama (24), pegawai honorer Dispenda. (Baca:  Kapolri: Kasus Meranti adalah ...

MK Kembali Gelar Sidang Gugatan Cuti Petahana yang Diajukan Ahok

Makamah Konstitusi (MK) kembali menggelar sidang perkara pengujian Undang-Undang (PUU) Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pilkada terkait kewajiban cuti kampanye bagi calon petahana, Rabu (31/8/2016). Gugatan peninjauan kembali atau judicial review diajukan oleh Gubernur DKI Jakarta,  Basuki Tjahaja Purnama  alias Ahok beberapa waktu lalu. Ahok meminta MK menafsirkan kembali Pasal 70 ayat 3 UU Pilkada agar calon petahana tidak wajib mengajukan cuti kampanye. Juru Bicara MK Fajar Laksono, mengatakan, sidang dengan nomor perkara 60/PUU-XIV/2016 itu dijadwalkan dimulai pukul 13.30 WIB. Adapun agenda persidangan yakni membacakan perbaikan permohonan pemohon. "Jadi, sidang pendahuluan kemarin (Senin, 22/8/2016) pemohon sudah menyampaikan permohonannya. Kemudian, majelis hakim memberikan nasihatnya terkait kejelasan dan kelengkapan permohonanannya," ujar Fajar, saat dihubungi, Rabu (31/8/2016). Fajar mengatakan, mantan Bupati Belitung Timur itu akan menjalani persidang...

Polisi Tidak Temukan Bom di Kantor TV One

 Kantor TV One di Jalan Rawa Terate, Kawasan Industri Pulogadung, Kelurahan Rawa Terate, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, sempat mendapat telepon ancaman bom dari orang tidak dikenal. Pihak kepolisian yang melakukan penyisiran setelah mendapat laporan menyatakan tidak menemukan bom seperti yang diancam pelaku. "Hasil penyisiran tidak kita temukan adanya bom. Semalam satu tim Gegana sudah menyisir," kata Kepala Polsek Cakung, Komisaris Armunanto Hutahean, kepada  Kompas.com , Rabu (31/8/2016). Selain tim Gegana, petugas gabungan Polda Metro Jaya, Polres Jakarta Timur dan Polsek Cakung ikut ke lokasi pada malam tadi. Armunanto belum mau menyimpulkan apakah ancaman tersebut berkaitan dengan pemberitaan atau terorisme, Meski pelaku yang mengancam mengatasnamakan negara Islam, bahwa di gedung tersebut sudah ada bom. "Kita tangkap dulu pelakunya baru kita tahu motifnya. Saat ini masih kita selidiki terus," ujar Armunanto. Pada Selasa (30/8/2016) malam, kan...

Kantor TV One Diancam Bom

Kantor  TV One  di Jalan Rawa Terate, Kawasan Industri Pulogadung, Kelurahan Rawa Terate, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, Selasa (30/8/2016) malam mendapat ancaman teror bom. Ancaman tersebut datang melalui telepon misterius yang diterima petugas keamanan kantor. Telepon bernada ancaman itu terjadi sekitar pukul 19.52 WIB. Penelepon menghubungi lobi depan kantor yang diangkat seorang petugas keamanan kantor berinisial S (40). Penelepon menyatakan, "Mengatasnamakan Negara Islam, bahwa di gedung tersebut sudah ada bom". Setelah berbicara seperti itu penelepon kemudian langsung menutup telepon. Kepala Polsek Cakung, Komisaris Armunanto membenarkan adanya kejadian itu. "Dari situ saksi langsung melaporkan hal tersebut ke komandannya dan diteruskan ke Polsek Cakung," kata Armunanto melalui pesan singkatnya, Selasa malam. Berdasarkan keterangan S, penelepon gelap itu seorang laki-laki atau bersuara laki-laki. Atas laporan tersebut, Polsek Cakung menghub...

81 Persen Pemilih PDI-P Ingin Ahok Jadi Gubernur DKI

Tim pemenangan  Basuki Tjahaja Purnama  atau Ahok mengklaim bahwa sebagian besar pemilih PDI Perjuangan di Jakarta pad Pemilu 2014 menginginkan agar Ahok menjadi Gubernur DKI Jakarta 2017-2022. Juru bicara tim pemenangan Ahok, Raja Juli Antoni, mengatakan bahwa sesuai hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) belum lama ini, sebanyak 81 persen pemilih  PDI-P  Jakarta menginginkan Ahok menjadi pemimpin Ibu Kota. Hasil survei tersebut, kata Raja, menjadi tantangan bagi PDI Perjuangan untuk mengakomodasi keinginan pemilihnya di Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta pada 15 Februari 2017. "Kalau ingin mendengar aspirasi pendukungnya, ya harus dukung Ahok," kata Raja di Surabaya, Selasa (30/8/2016). Menurut Raja, bila  PDI-P  bergabung dalam barisan partai pendukung Ahok, tim pendukungya tidak akan banyak berkeringat. Hal itu karena semua masyarakat tahu bahwa  PDI-P memiliki mesin partai yang berjalan optimal memena...

Hari Ini, Ahok Kembali Bersidang Uji Materi UU Pilkada di MK

Gubernur DKI Jakarta  Basuki Tjahaja Purnama  alias Ahok akan mengikuti sidang kedua dengan agenda perbaikan permohonan uji materi Undang-undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pilkada di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) pada Rabu (31/8/2016) siang ini. Ahok menyatakan akan hadir dalam sidang tersebut. "Rabu saya dipanggil MK untuk sidang kedua. Jam 2 siang (14.00 WIB), abis makan," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa kemarin. Ahok mengajukan uji materi terhadap pasal 70 ayat 3 tentang cuti kampanye pada UU itu. Pada sidang perdana Senin pekan lalu, majelis hakim MK meminta Ahok memperbaiki gugatannya sesuai dengan masukan dari hakim MK. Salah satu unsur perbaikannya adalah memaparkan kerugian konstitusi terkait pasal soal cuti kampanye bagi petahana dalam Undang-Undang tentang Pilkada itu. Ahok mengaku sudah memperbaiki gugatannya dan mengirimkan berkasnya pada Jumat lalu. "Itu tadi masukan dari hakim kan. Tolong dielaborasi kerugian konstitusinya apa. ...

Wajib Pajak PBB-P2 di Bawah NJOP Rp 1 Miliar Wajib Lunaskan Tagihan Sebelum 2015

Istimewa Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI JAKARTA membebaskan pembayaran Pajak Bumi Bangunan Pedesaan Perkotaan (PBB-P2) bagi wajib pajak yang menempati rumah seharga Rp 1 miliar ke bawah. Dinas Pelayanan Pajak DKI Jakarta menyatakan, wajib pajak jenis pajak bumi dan bangunan perkotaan dan pedesaan (PBB-P2) dengan nilai jual objek pajak (NJOP) di bawah Rp 1 miliar wajib membayar tagihanya sebelum tahun 2015. Tahun 2015 adalah tahun diterbitkannya Peraturan Gubernur Nomor 259 Tahun 2015 tentang Pembebasan PBB-P2 atas Rumah, Rumah Susun, Rumah Susun Sederhana Milik dengan NJOP sampai dengan maksimal Rp 1 miliar. ( Lihat: Punya Rumah Di Bawah Rp 1 Miliar, Warga Jakarta Bebas Bayar PBB-P2) "Jika objek pajak PBB-P2 dengan nilai NJOP di bawah Rp 1 miliar mempunyai tunggakan sampai dengan tahun 2015  sebelum berlakunya Peraturan  Gubernur ini, maka wajib pajak tetap harus membayar," kata Kepala Dinas Pelayanan Pajak DKI Jakarta, A...