Skip to main content

Ridwan Kamil Sindir Desenteralisasi Setengah Hati Soal Proses Pembuatan e-KTP

Lambatnya distribusi blanko dari pusat berimbas terhadap percetakan e-KTP di daerah termasuk Kota Bandung. Proses percetakan e-KTP yang diharapkan dapat selesai paling lambat 14 hari, molor menjadi 30 hari.

Melihat kondisi itu, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menilai lebih baik kewenangan pembuatan e-KTP diserahkan kepada Pemerintah Daerah (Pemda). Sehingga, proses pembuatan e-KTP bisa lebih optimal dikelola Pemda. Termasuk urusan blanko. 

"Saya sudah sampaikan beberapa kali mohon agar desentralisasi ini jangan setengah hati," kata Emil sapaan akrabnya di Pendopo, Jalan Dalem Kaum, Kota Bandung, Rabu (24/8/2016) petang. Usul Emil ini sama dengan yang disampaikan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi.

Menurutnya sebaiknya segala urusan yang berkaitan langsung dengan rakyat dapat sepenuhnya dikelola oleh Pemda. Terutama pembuatan e-KTP yang sangat penting bagi masyarakat sebagai warga negara.

"Segala urusan-urusan kepada rakyat langsung lebih baik diserahkan kepada pemerintah daerah. Karena jatuhnya lebih optimal," ujar Emil.

Dosen ITB ini mengaku sudah menginstruksikan bawahannya untuk memberikan pelayanan cepat dalam hal apapun termasuk pembuatan e-KTP. Namun, sambung dia, pihaknya tidak bisa berbuat banyak apabil hambatan terjadi dari pemerintah pusat.

"Blanko e-KTP itu kan datanganya dari pusat, kalau blankonya telat, walau sudah direkam wajahnya ditulis datanya kita mau nyetak di mana," kata dia. 

Comments

Popular Posts

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...