Skip to main content

Anggota DPRD DKI Sebut Surat Peringatan untuk Warga Rawajati Hasil "Daur Ulang"

Sekretaris Komisi A DPRD DKI Syarif mengatakan surat peringatan (SP) yang dilayangkan Pemerintah Provinsi DKI ke warga pinggir rel di Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan, merupakan hasil "daur ulang". 

Menurut Syarief, SP 1-3 yang digunakan Pemprov DKI merupakan surat yang pernah dikeluarkan pada tahun lalu. 

"Dia (Pemprov DKI) mengancam tanggal 1 September ini (mau ditertibkan). Tapi SP-nya ini istilahnya daur ulang yang tahun 2015 dulu," ujar Syarif, di Gedung DPRD DKI, Senin (29/8/2016). 

Syarif menuturkan, tahun lalu Pemprov DKI memang pernah merencanakan penggusuran terhadap warga Rawajati. Namun, rencana itu kemudian dibatalkan karena belum tersedianya rumah susun. 

Kini, Pemprov DKI merencanakan ingin melanjutkan penggusuran terhadap permukiman warga Rawajati. Warga direncanakan akan direlokasi ke Rusunawa Marunda, Cilincing, Jakarta Utara. 

Syarif mengatakan, warga Rawajati sebenarnya sudah bersedia direlokasi. Namun, pemindahahnnya tidak ke Rusunawa Marunda.

"Rusunnya sudah disiapkan, tapi di Marunda. Warga enggak mau," ujar dia. 

(Baca: Tolak Penggusuran, Warga Rawajati Pertanyakan Peruntukan Kalibata City)

Menurut Syarif, idealnya warga Rawajati direlokasi ke rusun yang terdekat dari tempat tinggalnya saat ini. Rusun itu adalah Rusunawa Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, Jakarta Timur. 

"Karena yang paling dekat Cibesel. Atau enggak bangunkan rusun baru yang masih di Jakarta Selatan," kata Syarif.

Comments

Popular Posts

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...