Skip to main content

PT Transjakarta Pamerkan Bus Baru kepada Wagub Djarot

Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat berkunjung ke kantor PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) di Cawang, Jakarta Timur, Kamis (25/8/2016).
Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat (batik) saat berkunjung ke Kantor PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) di Cawang, Jakarta Timur, Kamis (25/8/2016). Pada kesempatan itu, Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono sempat memperlihatkan sejumlah bus model terbaru ke Djarot.

 Pada kesempatan itu, Direktur Utama PT Transjakarta, Budi Kaliwono, memperlihatkan sejumlah bus model terbaru ke Djarot. Sepintas, bus baru transjakarta tak memiliki perbedaan dengan bus yang ada saat ini.
Perbedaan baru terasa saat berada di dalam bus. Formasi bangku pada bus seluruhnya menghadap ke depan. Kondisi itu berbeda dengan kebanyakan bus saat ini yang formasi bangkunya menghadap ke samping.
Dari pantauan Kompas.com, ada empat unit bus yang diperlihatkan Budi kepada Djarot. Seluruhnya berjenis bus besar dengan merek Mercedes Benz. Tiap bus memiliki 27 bangku.
Menurut Budi, pergantian formasi bangku pada bus transjakarta bertujuan untuk menambah kenyamanan penumpang. Apalagi, kata dia, saat ini transjakarta sudah banyak membuka rute baru hingga ke kota-kota sekitar Jakarta.
"Contoh misalnya, kalau kami ngangkut penumpang dari Bekasi kan lewat tol. Nah itu problem kalau banyak penumpang berdiri dan duduknya menghadap samping. Kalau dengan cara ini kan lebih safety, lebih aman, daya tampung lebih banyak," kata Budi.
Ia menyatakan seluruh pengadaan bus baru yang akan dilakukan PT Transjakarta ke depannya akan menggunakan formasi bangku menghadap ke depan.
"Pengadaan tahun ini dan tahun depan akan menghadap ke depan. Baik yang diadakan sendiri oleh PT Transjakarta maupun oleh operator," kata Budi.

Comments

Popular Posts

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...