Skip to main content

Aturan Baru Dirjen Pajak: Pensiunan Tak Perlu Ikut Tax Amnesty

Aturan Baru Dirjen Pajak: Pensiunan Tak Perlu Ikut Tax AmnestyFoto: Rachman Haryanto
Jakarta -Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak) mengeluarkan aturan baru, yang merupakan turunan dari Undang-undang pengampunan pajak atau tax amnesty. Aturan ini bertujuan untuk menghapus keresahan masyarakat.

Aturan yang dibungkus dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak (Perdirjen Pajak) Nomor 11 tahun 2016 telah diterbitkan pada hari ini. Salah satu isinya adalah terkait dengan pensiunan.

Dirjen Pajak, Ken Dwijugiasteadi, menjelaskan untuk pensiunan, tidak diharuskan untuk ikut dalam program tax amnesty. Bila memang ada harta yang belum dilaporkan maka disarankan untuk membetulkan Surat Pemberitahuan (SPT) saja.

"Ya kalau pensiunan ya ikut pembetulan saja," ujar Ken di Gedung DPR, Jakarta, Senin (29/8/2016).

Pembetulan SPT yang diperkenankan dalam Undang-undang (UU) Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP) masih berlaku meskipun adanya UU pengampunan pajak. Namun ini tidak menutup kemungkinan, laporan SPT untuk ditelusuri.

Lewat aturan yang dikeluarkan ini, Ken menyatakan bahwa tidak akan ada penelusuran lebih lanjut terhadap laporan wajib pajak. "Kalau sudah betulkan SPT ya sudah. Kalau dia merasa kurang ya bayar. Kalau nggak ya nggak," sebutnya.

Ken menjelaskan, tax amnesty tidak akan memperumit masyarakat. Tax amnesty merupakan hak yang boleh digunakan oleh masyarakat.

"Jadi ini Perdirjen untuk mengatasi keluhan masyarakat," ungkapnya.

Comments

Popular Posts

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...