Sekretaris Komisi A DPRD DKI JakartaSyarif menilai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta seringkali tak sabar setiap akan menertibkan permukiman warga. Padahal jika Pemprov bersabar, ia menyebut warga sebeanrnya tidak keberatan untuk ditertibkan.
Pernyataan itu dilontarkannya menanggapi rencana penertiban terhadap warga pinggiran rel di Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan.
"Pemerintah tidak sabaran. Padahal kalau sabaran, telaten, selesai (warga mau pindah)," ujar Syarif di Gedung DPRD DKI, Senin (29/8/2016).
Menurut Syarif, cenderung tidak sabarannya aparat Pemprov DKI dalam menertibkan merupakan akibat pejabat yang bertanggung jawab tertekan oleh sikap Gubernur Basuki Tjahaja Purnama.
"Ahok kan dikit-dikit nunjuk-nunjuk orang di rapat 'lu kalau enggak mau ngerjain gue pecat lu'. Jadinya orang takut," ujar Syarif.
Khusus penertiban di Rawajati, Syarif meminta agar Pemprov DKI tidak menertibkan dalam waktu dekat sampai terpenuhinya tiga syarat, yakni tempat relokasi yang dekat, jaminan anak-anak warga untuk langsung masuk di sekolah yang baru, dan tempat usaha.
Pemprov DKI diketahui berencana menertibkan permukiman warga pinggiran rel di Rawajati pada 1 September. Warga rencanannya akan direlokasi ke Rusunawa Marunda, Cilincing, Jakarta Utara. Namun, Syarif meminta agar warga direlokasi ke Rusunawa Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, Jakarta Timur.
"Karena yang paling dekat Cibesel. Atau enggak bangunkan rusun baru yang masih di Jakarta Selatan," kata Syarif. (Baca: Fraksi Gerindra Minta Pemprov DKI Penuhi 3 Syarat Ini Sebelum Gusur Permukiman Rawajati)
Comments