Skip to main content

Ahok: Anda Cuma Minta Rp 2 Miliar Terus Pesta Pora? Sorry...

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama merasa dia justru sedang membantu keberlangsungan Pusat Dokumentasi Sastra H.B Jassin di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat. Dia secara rutin memberikan sebagian uang operasionalnya untuk digunakan sebagai gaji pegawai PDS H.B Jassin. 

"Kalau saya enggak mau kasih gaji sama mereka, boleh enggak saya? Boleh dong. Lu bakal berhenti enggak? pasti berhenti sendiri. Makanya justru saya takut kamu berhenti, makanya saya kasih gaji kamu, saya takut enggak ada yang rawat," ujar Basuki atau Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (29/8/2016). 

Sejarawan JJ Rizal dan pengelola PDS H.B Jassin sebelumnya mengeluhkan dana hibah yang tidak lagi mereka terima dari Pemprov DKI Jakarta. Terkait hal itu, Ahok mengatakan dana hibah memang tidak bisa diberikan secara terus menerus. 

Dia sudah menawarkan kepada pengelola PDS H.B Jassin agar Pemprov DKI bisa mengambil alih pusat dokumentasi itu. Namun, mereka menolaknya. Salah satu alasannya adalah takut pegawai lama tidak diperbolehkan bekerja lagi di sana. 

Padahal, Ahok menjamin mereka akan tetap bekerja selama memang memiliki kinerja yang bagus. 

"Maka saya minta tampung ke saya, kamu enggak mau kasih. Jadi jangan cuma ngomong, Anda cuma minta (dana hibah) Rp 2 miliar terus pesta pora, sorry. Masukin dong resmi Pemda," ujar Ahok. 

(Baca: Ahok: JJ Rizal Enggak Usah Sok Deh, yang Gaji Pegawai HB Jassin Tiap Bulan Itu Gua!)

Ahok pun kesal ada yang menggunakan masalah ini untuk menyerangnya. Menurut Ahok, jika mereka memang ingin mempertahankan PDS H.B Jassin, seharusnya diserahkan saja kepada Pemprov DKI Jakarta. 

Dia pun mengancam untuk menghentikan bantuan uang operasionalnya. Jika hal itu dilakukan, pegawai PDS H.B Jassin tidak memiliki sumber gaji. 

"Pernah enggak dia ngomong gaji mereka saya yang bayar? Kurang ajar kalau gitu, besok aku stop kalau gitu, kan enggak lucu, saya juga kasian," ujar Ahok. 

Comments

Popular Posts

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...