Skip to main content

DKI Inventarisasi Pembebasan Lahan untuk Normalisasi Kali Krukut


Retention pond Kemang Village sebagai akses keluar masuk air Kali Krukut berdiri di atas jogging track dan plasa Kemang Village.


Dinas Tata Air DKI Jakarta tengah menginventarisasi pembebasan lahan untuk normalisasi Kali Krukut. Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Tata Air DKI Jakarta Teguh Hendarwan.

"Karena pembebasan lahan perlu administrasi, inventarisasi, penetapan lokasi, ukur lagi. Yang saya harapkan tahun ini secara administrasi sudah tuntas dan tahun depan tinggal bayar (pembebasan lahan)," kata Teguh, di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (29/8/2016).
Nantinya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang akan menormalisasi Kali Krukut. Berdasarkan informasi Kementerian PU-Pera, bagian Kali Krukut yang bermasalah adalah sepanjang Pondok Labu hingga Kebalen (Kebayoran Baru). Kawasan Kemang termasuk dalam daerah aliran sungai (DAS) Kali Krukut.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menginstruksikan agar Kali Krukut segera dinormalisasi.
"Sekarang lebar trase Kali Krukut hanya tiga meter dan Pak Gubernur meminta dinormalisasi hingga 20 meter. Ini pasti ada pembebasan, banyak pemukiman yang akan ditertibkan," kata Teguh. (Baca: Ahok Berencana "Paksa" Pemilik Lahan di Kemang Jual Tanahnya)
KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELITembok rumah warga yang berbatasan dengan Kali Krukut jebol, diduga sebagai penyebab banjir di kawasan Kemang, Jakarta Selatan Minggu (28/8/2016).
Nantinya, lanjut dia, Pemerintah Kota Jakarta Selatan yang berkewajiban berkomunikasi dengan warga.
"Kalau memang mereka (warga) punya legalitas ya jelas kami akan bayar. Tentunya (pembayaran) sesuai aturan, appraisal tentunya," kata Teguh.

Comments

Popular Posts

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...