Skip to main content

Ahok Anggap Warga Rawajati Manja karena Enggan Pindah ke Rusunawa Marunda

 Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menilai warga pinggiran rel di Rawajati, Jakarta Selatan sebagai orang yang manja. Pasalnya, mereka enggan direlokasi ke rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) Marunda, Jakarta Utara.

Menurut Ahok, tidak ada alasan warga menolak direlokasi ke Rusunawa Marunda hanya karena jauh. Ia meminta warga Rawajati untuk mencontoh warga kota-kota penyangga sekitar Jakarta yang setiap hari pergi-pulang.
"Kami pindahin bukan ke Belitung lho, masih di Jakarta juga," kata Ahok di Balai Kota, Rabu (31/8/2016).
Ahok menilai, warga Rawajati lebih beruntung ketimbang warga kota-kota penyangga. Warga Rawajati yang dipindah ke Rusunawa Marunda akan disediakan bus gratis setiap hari.
"Dikasih bus tidak bayar, anak sekolah juga sudah disediakan bus sekolah, dapat KJP (Kartu Jakarta Pintar). Jadi jangan terlalu manja," kata Ahok.
Warga pinggiran rel kereta di Rawajati dijadwalkan akan digusur pada Kamis besok. Warga menyatakan bersedia direlokasi. Namun, mereka meminta tidak direlokasi ke Rusunawa Marunda tetapi ke Rusunawa Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, Jakarta Timur.
Ahok menyindir permintaan warga itu. Menurut dia, jika relokasi harus ke tempat yang tak jauh dari tempat tinggal semula, maka ia meminta warga untuk sekalian saja menduduki tanah di Balai Kota atau sekitar Monas.
"Kalau enggak jadi pindah ya lumayanlah apartemen dekat di Bundaran HI itu. Kan jauh dari Marunda," kata Ahok.

Comments

Popular Posts

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...