Skip to main content

Ramai #stopbayarpajak di Twitter, Ini Tanggapan Ditjen Pajak

Ramai #stopbayarpajak di Twitter, Ini Tanggapan Ditjen PajakFoto: Rachman Haryanto
Jakarta -Media sosial khususnya Twitter, belakangan terakhir diramaikan dengan hastag #stopbayarpajak. Banyak akun menuliskan untuk tidak lagi membayar pajak di Indonesia.

Kepala Subdit Perencanaan, Pemeriksaan Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak) Tunjung Nugroho menjelaskan, hal tersebut hanya euforia semata. Tunjung optimistis, kicauan soal hal tersebut akan mereda dengan sendirinya.

"Kalau kayak gitu kan biasa-biasa saja toh. Artinya kan di Indonesia biasa. Kalau saya lihat ada euforia," ungkapnya di Plaza Bank Mandiri, Jakarta, Senin (29/8/2016).

Munculnya hal tersebut, menurut Tunjung, dimungkinkan dari pemberlakukan program pengampunan pajak atau tax amnesty. Banyak masyarakat yang masih belum paham, sehingga muncul asumsi-asumsi yang tidak semestinya.

"UU perpajakan sudah hidup berapa puluh tahun masih banyak yang tidak paham, apalagi UU tax amnestyyang baru. Jadi wajar saja pemahamannya, belum sampai. Hanya tahu dari media sosial dan lain-lain," paparnya.

Akan menjadi tugas Ditjen Pajak, kata Tunjung, untuk mensukseskan program pengampunan pajak. Salah satunya adalah dengan memberikan pemahaman yang benar dan menyeluruh kepada masyarakat.

"Jadi PR (Pekerjaan Rumah) kita untuk meluruskan untuk menjelaskan," tegas Tunjung.

Kalangan masyarakat terutama lewat media sosial mulai melontarkan keresahannya terhadap program pengampunan pajak atau tax amnesty. Kalangan menengah ke bawah merasa tax amnesty ini menjadi teror.

Padahal seharusnya tax amnesty ini mengejar orang kaya yang selama ini tidak membayarkan pajak, serta menyembunyikan pendapatan dan asetnya di luar negeri.

Rasa resah ini terungkap dalam tagar #stopbayarpajak yang bertengger di trending topic media sosial Twitter. Apa kata pihak istana?

Sekretaris Kabinet, Pramono Anung, mengatakan pemerintah sudah meminta Dirjen Pajak untuk mengantisipasi keresahan yang merebak di masyarakat tersebut.

"Ada orang yang kemudian menggunakan ini menjadi rumor isu politik. Saya kebetulan baca semuanya. Dan kita juga minta ke Dirjen Pajak segera antisipasi ini. Jangan sampai kemudian rumor ini menjadi berkembang di masyarakat," tutur Pramono di Istana Negara, Jakarta, Senin (29/8/2016).

Pramono mengatakan, program tax amnesty tetap harus berjalan, karena selama ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah langsung turun tangan.

"Memang ada pertanyaan yang seharusnya segera dijawab di kalangan Dirjen Pajak maupun kalangan Kemenkeu berkaitan dengan apa yang beredar 3 hari ini di viral," jelasnya.

Semangat tax amnesty ini adalah agar wajib pajak yang selama ini tidak tertib segera mendeklarasikan aset-asetnya, dan bahkan membawanya pulang dari uar negeri.

Comments

Popular Posts

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...