Skip to main content

Bulog Jual Daging Kerbau India Rp 65.000/Kg

Bulog Jual Daging Kerbau India Rp 65.000/KgFoto: Rachman Haryanto
Jakarta -Upaya pemerintah menekan harga daging sapi segar yang masih bertengger di atas Rp 100.000/kg terus dilakukan. Salah satu caranya dengan menugaskan Perum Bulog mengimpor daging kerbau beku dari India.

BUMN logistik pangan itu mengimpor 9.500 ton dari kuota impor 10.000 ton yang diberikan pemerintah. Lantas, berapa harga daging kerbau beku asal India tersebut?

Direktur Pengadaan Bulog, Wahyu, mengatakan pihaknya akan menjual daging kerbau seharga Rp 65.000/kg. Harga tersebut berlaku untuk daging yang dijual langsung oleh Bulog seperti operasi pasar atau jaringan penjualan langsung lainnya.

"Kita akan jual per kilonya Rp 65.000. Ketentuan dari Bulog untuk yang dijual lewat operasi pasar dan di kantor Bulog sebesar itu," jelasnya kepadadetikFinance, Rabu (28/8/2016).

Sementara untuk penjualan daging lewat saluran distribusi lainnya, sambung Wahyu, Bulog menetapkan harga eceran tertinggi (HET) yang sama, yakni sebesar Rp 65.000/kg.

"Kita juga jual daging lewat asosiasi-asosiasi pedagang daging di pasar. Kita tetapkan HET sama di pedagang sebesar Rp 65.000/kg. Itu harga tertinggi yang kita tetapkan di tingkat eceran yang kita jaga," kata Wahyu.

Wahyu mengungkapkan, pengapalan pertama daging kerbau sudah tiba sejak Jumat lalu (26/8/2016). Saat ini status daging kerbau di pelabuhan masih dalam proses pemeriksaan oleh Badan Karantina Kementerian Pertanian.

"Hari Jumat kita baru akan launch di lapangan kantor Bulog. Nanti kita buatkan makanan-makanan yang dibuat dari daging kerbau untuk dicoba masyarakat. Saat ini dagingnya masih diperiksa oleh Badan Karantina, jadwalnya Rabu ini selesai," pungkasnya

Comments

Popular Posts

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...