Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyebut warga Jakarta memiliki kebebasan untuk memilih calon pemimpinnya dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017. Sehingga Ahok tak mewajibkan warga memilih dirinya.
"Bapak, Ibu, orang DKI tidak wajib memilih saya," kata Ahok, saat menghadiri launching Gerakan Kewirausahaan Nasional oleh DPP Partai Golkar, di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Selasa (30/8/2016).
Ahok mengibaratkan pilkada seperti sebuah mobil. Menurut Ahok, mobil buatan Jerman jika dibandingkan dengan mobil buatan China, maka kualitas mobil buatan Jerman yang lebih baik.
"Sama juga kalau dalam pilkada, Bapak, Ibu, pilih yang terbaik bukan karena warna kulit, bukan karena agama, bukan karena soal keyakinan, itu yang lebih penting bagi saya," kata Ahok.
"Kita harus menghargai orang dengan prestasi, program, visinya jelas, misinya jelas, program jelas, kebijakan jelas, dan strategi jelas. Jadi itu yang harus diadu," kata Ahok.
"Bapak, Ibu, orang DKI tidak wajib memilih saya," kata Ahok, saat menghadiri launching Gerakan Kewirausahaan Nasional oleh DPP Partai Golkar, di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Selasa (30/8/2016).
Ahok mengibaratkan pilkada seperti sebuah mobil. Menurut Ahok, mobil buatan Jerman jika dibandingkan dengan mobil buatan China, maka kualitas mobil buatan Jerman yang lebih baik.
"Sama juga kalau dalam pilkada, Bapak, Ibu, pilih yang terbaik bukan karena warna kulit, bukan karena agama, bukan karena soal keyakinan, itu yang lebih penting bagi saya," kata Ahok.
"Kita harus menghargai orang dengan prestasi, program, visinya jelas, misinya jelas, program jelas, kebijakan jelas, dan strategi jelas. Jadi itu yang harus diadu," kata Ahok.
Comments