Skip to main content

Ahok: "Teman Ahok" Sudah Membuat Sistem yang Sangat Baik

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menilai sistem yang diterapkan kelompok relawan pendukungnya, "Teman Ahok" dalam proses pengumpulan data KTP sudah sangat baik. Karena semua KTP yang masuk harus disertai dengan pencantuman nomor ponsel. 

Tujuan pencantuman nomor ponsel adalah untuk memberitahukan kepada pemilik nomor ponsel atas dukungannya yang sudah diterima. 

"Teman Ahok sudah membuat sistem yang sangat baik. Semua KTP yang masuk, begitu masuk ke komputer itu kasih notifikasi terima kasih Anda telah memberikan dukungan," ujar dia di Balai Kota, Kamis (23/6/2016). 

Ia menilai sistem itulah yang membuat kelima anggota yang melakukan kecurangan mudah terdeteksi, dan akhirnya diberhentikan. 

"Kalau kamu dapat notifikasi, tapi kamu merasa enggak dukung, kamu protes enggak? Nah yang lima main itu ketahuan pas notifikasi, makanya dipecat," ujar Ahok. 

Ahok kemudian membandingkan sistem pengumpulan KTP yang dilakukan Teman Ahok dengan yang pernah dilakukannya pada 2010-2011. Saat itu, Ahok tengah berupaya maju di Pilkada 2012 melalui jalur independen. 

Menurut Ahok, saat itu proses pengumpulan KTP yang dilakukannya tanpa disertai pengisian formulir dan tanpa pencantuman nomor telepon. 

"Kenapa ngumpulin KTP paling bahaya, karena kamu kalau ngegaji orang gede, dia enggak ngumpulin, kamu rugi dong. Kalau kamu pakai jatah RP 500 perak satu KTP, bisa dia copysemua bohongin kamu," ucap Ahok. 

Pada Kamis (22/6/2016), sejumlah mantan penanggung jawab pengumpul KTP Teman Ahok mengungkapkan adanya kecurangan dalam pengumpulan KTP dukungan untuk Ahok. Ada lima mantan relawan Teman Ahok yang memberikan testimoni, yakni Paulus Romindi, Richard Sukarno, Dody Hendaryadi, Kusnun Nurun, dan Dhella Noviyanti. 

Menurut Paulus, ada praktik kecurangan dalam pengumpulan data KTP. Kecurangan itu dilakukan di tingkat bawah oleh para pengumpul data KTP. Praktik curang tersebut biasa disebut barter oleh para pelaku. 

Sementara itu, data yang dioper itu disebut dengan KTP oplosan. Menurut Richard, teruadi pertukaran KTP antar-pengumpul. Praktik kecurangan ini, kata dia, dilakukan agar masing-masing pengumpul mencapai target per pekan yang ditetapkan olehTeman Ahok

Comments

Popular Posts

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...