Komunitas relawan penggalang dukungan KTP bagi Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), "Teman Ahok", kini mempersilakan partai politik untuk mendukung Basuki maju sebagai bakal calon gubernur DKI Jakarta.
Awalnya, Teman Ahok menegaskan hanya akan mendukung Ahok untuk maju secara independen, dengan dukungan penuh dari rakyat tanpa keterlibatan parpol sama sekali.
Dalam perjalanannya, tujuan Teman Ahok bergeser. Mereka tak lagi mengusung Basuki melalui jalur independen, melainkan agar Basuki maju sebagai bakal calon gubernur DKI Jakarta, baik secara independen maupun dari jalur parpol.
Pakar komunikasi politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio, menilai sikap Teman Ahok itu secara tidak langsung, telah menjadi contoh buruk.
Ini disebabkan sikap yang awalnya mengutamakan idealisme, kemudian berubah sebaliknya dengan tujuan kekuasaan semata.
"Bila dilihat dari komentar yang beredar di berbagai grup komunikasi hingga media sosial, jelas sekali bahwa tujuan Teman Ahok hanya menjadikan Ahok (sapaan Basuki) gubernur. Tidak ada keinginan dari mereka untuk konsisten menjaga Ahok di jalur independen," kata Hendri saat berbincang dengan Kompas.com, Kamis (23/6/2016).
Perubahan sikap Teman Ahok itu juga dinilai oleh Hendri sebagai bukti bahwa Teman Ahok hanya sebatas bagian dari kampanye politik.
Padahal, sebelum KTP dukungan terkumpul satu juta lebih, Teman Ahok selalu memperlihatkan sikapnya dalam memperjuangkan idealisme dan tetap bersikukuh mengawal Basuki melalui jalur independen.
"Sungguh miris mereka menggadaikan idealisme warga Jakarta kepada sebuah program komunikasi politik," tutur Hendri.
Meski dianggap memberi contoh buruk, secara politik, apa yang dilakukan Teman Ahok sah-sah saja.
Namun, menurut Hendri, apa yang dilakukan itu ke depannya, dapat membunuh gerakan sosial yang murni muncul dari rakyat. Kepercayaan masyarakat terhadap gerakan serupa dikhawatirkan juga akan redup, berganti dengan prasangka buruk.
"Nantinya, gerakan itu akan dituduh cuma membonceng demi kekuasaan. Memang tidak salah seperti itu, tapi dari sikap yang ditampilkan, sudah jadi contoh buruk dalam praktik demokrasi," ujar dia.
Salah seorang pendiri Teman Ahok, Singgih Widyastomo, sebelumnya menyatakan kesiapan untuk bekerja sama dengan partai politik pendukung Ahok.
"Teman Ahok siap bekerja sama dengan seluruh pihak dengan satu syarat, yaitu memiliki Tujuan -yang sama. Dengan relawan-relawan lain, dengan partai-partai politik, selama semuanya mendukung Ahok tanpa syarat dan utang politik," ujar Singgih.
(Baca: "Teman Ahok" Siap Bekerja Sama Dengan Partai Politik, asal...)
(Baca: "Teman Ahok" Siap Bekerja Sama Dengan Partai Politik, asal...)
Menurut Ahok, dukungan itu memperlihatkan bahwa partai politik masih bisa dipercaya. Ahok pun menilai Teman Ahok mulai melihat tiga partai pendukungnya mengerti suara rakyat.
"Ini menggemberikan, Teman Ahok kini melihat ada tiga partai yang mengerti suara rakyat," ujar Ahok.
Comments