Calon Kepala Kepolisian RI Komisaris Jenderal Tito Karnavian tegas menolak pemberian uang 'upeti' dari bawahannya. Saat menjadi Kapolda misalnya, lulusan terbaik Akademi Kepolisian 1987 itu melarang Kapolres memberikan uang kepadanya.
Apabila si Kapolres nekat, Tito tak segan untuk memberikan sanksi. "Tidak boleh ada Kapolres yang beri uang ke saya," kata Tito saat menjalani fit and proper test di Komisi III DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (23/6/2016).
Bagi Tito, kinerja anak buah menjadi hadiah yang bernilai miliaran rupiah buat dia. "Silakan kerja dengan baik, itu bisa beri bermiliar-miliar ke saya," tegas ayah dari tiga anak ini.
Tito menjelaskan sikapnya tersebut untuk menjawab pertanyaan anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Aboebakar Al-Habsyi. Aboebakar meminta jawaban Tito soal tudingan adanya aliran dana dari terpidana kasus pencucian uang Aiptu Labora Sitorus.
"Ada juga catatan Labora tentang beri uang ke siapa-siapa. Sudah pemeriksaan ke Polda dan Mabes. Pernah beri uang ke Kapolda 3 kali," kata Tito.
Dalam catatan tersebut, uang diberikan pada bulan Maret, Agustus dan November 2013. Tito mengaku tak tahu aliran dana dari Labora di bulan Maret dan Agustus 2013. Pasalnya dia baru menjadi Kapolda Papua pada September 2013.
"Saya jadi Kapolda (Papua) September 2013. Maret dan Agustus saya tidak tahu. Yang November, kita lakukan pemeriksaan yang bersangkutan (Labora)," papar Tito.
Dari pemeriksaan itu, Labora mengaku uang diserahkan ke Kapolres Sorong yang berjanji akan diserahkan ke Kapolda. "Praktiknya tidak pernah diberikan kepada saya. Bisa dicek," tegas Tito.
Apabila si Kapolres nekat, Tito tak segan untuk memberikan sanksi. "Tidak boleh ada Kapolres yang beri uang ke saya," kata Tito saat menjalani fit and proper test di Komisi III DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (23/6/2016).
Bagi Tito, kinerja anak buah menjadi hadiah yang bernilai miliaran rupiah buat dia. "Silakan kerja dengan baik, itu bisa beri bermiliar-miliar ke saya," tegas ayah dari tiga anak ini.
Tito menjelaskan sikapnya tersebut untuk menjawab pertanyaan anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Aboebakar Al-Habsyi. Aboebakar meminta jawaban Tito soal tudingan adanya aliran dana dari terpidana kasus pencucian uang Aiptu Labora Sitorus.
"Ada juga catatan Labora tentang beri uang ke siapa-siapa. Sudah pemeriksaan ke Polda dan Mabes. Pernah beri uang ke Kapolda 3 kali," kata Tito.
Dalam catatan tersebut, uang diberikan pada bulan Maret, Agustus dan November 2013. Tito mengaku tak tahu aliran dana dari Labora di bulan Maret dan Agustus 2013. Pasalnya dia baru menjadi Kapolda Papua pada September 2013.
"Saya jadi Kapolda (Papua) September 2013. Maret dan Agustus saya tidak tahu. Yang November, kita lakukan pemeriksaan yang bersangkutan (Labora)," papar Tito.
Dari pemeriksaan itu, Labora mengaku uang diserahkan ke Kapolres Sorong yang berjanji akan diserahkan ke Kapolda. "Praktiknya tidak pernah diberikan kepada saya. Bisa dicek," tegas Tito.
Comments