Skip to main content

Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi 61,7 Km Beroperasi Tahun Depan

Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi 61,7 Km Beroperasi Tahun DepanFoto: Dok. Kementerian PUPR
Jakarta -PT Jasa Marga Tbk (JSMR) optimistis Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi sepanjang 61,7 km dapat beroperasi pada 2017 mendatang. Saat ini, pengerjaan proyek jalan tol itu sudah mencapai 69,8%.

"Dengan progres konstruksi yang saat ini sesuai dengan rencana, Jasa Marga optimis jalan tol ini, yang terkoneksi dengan Jalan Tol Belawan-Medan-Tanjung Morawa (Belmera), ditargetkan dapat beroperasi penuh di tahun 2017," kata AVP Corporate Communication Jasa Marga dalam keterangan tertulisnya, Rabu (15/6/2016).

Dijelaskannya, jalan tol ini akan menghubungkan kota Medan dengan Bandara Kualanamu. Selain itu, juga akan menghubungkan kota Medan dengan kawasan industri Kuala Tanjung dan kawasan pariwisata Danau Toba.

Dia menambahkan, pembangunan jalan tol yang memiliki panjang 61,7 km ini dibagi menjadi tujuh seksi. Seksi I dan II ruas Medan-Perbarakan-Kualanamu sepanjang 17,8 km dibangun oleh Pemerintah. Sisanya, ruas Parbarakan-Tebing Tinggi sepanjang 43,9 km dibangun oleh PT Jasa Marga Kualanamu Tol.

"Kegiatan konstruksi Seksi I dan II Ruas Medan-Perbarakan-Kualanamu saat ini sudah mencapai 43,2%," ujarnya.

Sementara itu, pengerjaan konstruksi ruas Tol Parbarakan-Tebing Tinggi Ruas Parbarakan-Lubuk Pakam (4,8 km) telah mencapai 69,8%, Ruas Lubuk Pakam-Perbaungan (12,3 km) mencapai 19,78%, Perbaungan-Teluk Mengkudu (9,5 km) mencapai 17,5%, Teluk Mengkudu-Sei Rampah (7,8 km) mencapai 18,5%, dan Sei Rampah-Tebing Tinggi (9,2 km) masih dalam tahap review desain oleh BPJT.

"Jasa Marga saat ini memiliki hak konsesi jalan tol sepanjang 1.224 km, di mana sepanjang 593 km telah beroperasi dan sisanya sepanjang 631 km akan dioperasikan secara bertahap sampai dengan tahun 2020," tutupnya.

Comments

Popular Posts

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...