Skip to main content

Ahok Sambut Dukungan Hanura, Jalur Parpol atau Independen?

Foto: Agung Pambudhy
Jakarta - Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berangkat menjemput dukungan politik dari Partai Hanura. Partai besutan Jenderal TNI (Purn) Wiranto itu bakal secara resmi menyampaikan dukungan ke Ahok di Pilgub DKI 2017.

"Mampir saja (ke Hanura). Dia mau kasih surat dukungan," kata Ahok dI Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis (23/6/2016).

Ahok memang semula bertekad menempuh jalur independen untuk menuju Pilgub DKI 2017. Belakangan, Ahok agak tak pasti soal jalur yang akan ditempuhnya. Apa surat dukungan dari parpol bakal menjadikannya pindah ke jalur parpol?

"Belum tahu. Kan nanti dukungan ini, bisa juga ini," kata Ahok, tak jelas, sambil melangkah masuk ke mobilnya meninggalkan Balai Kota.

Ahok menuju Kantor DPP Hanura, Jalan Tanjung Karang, Dukuh Atas, Jakarta Pusat. Hanura akan menuampaikan secara resmi dukungannya untuk Ahok.

Selain Hanura, ada pula Partai NasDem dan Partai Golkar yang mendukung Ahok. Dengan demikian, jumlah syarat mimimal perolehan kursi di DPRD DKI sudah cukup mengantarkan Ahok ke Pilgub DKI 2017 lewat jalur parpol. Syarat minimal parpol untuk mengusung cagub adalah 22 kursi.

Sementara Teman Ahok menyerahkan pilihan ini kepada Ahok sendiri. Yang dibutuhkan Teman Ahok dan Ahok kini adalah surat dukungan yang nyata. 

Comments

Post a Comment

Popular Posts

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...
Post a Comment
Read more

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...
Post a Comment
Read more

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...
Post a Comment
Read more