Skip to main content

Sistem Ganjil-Genap Dinilai Punya Banyak Kelemahan, Ini Kata Kapolda Metro

Pembatasan kendaraan dengan sistem ganjil-genap yang akan segera diterapkan pada akhir Agustus nanti masih memiliki banyak kelemahan. Selain pengawasan yang manual, kebijakan ini juga rawan menimbulkan pidana baru seperti pemalsuan pelat nomor.

Meski begitu, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Moechgiyarto mengatakan, pihaknya punya cara-cara untuk mengantisipasi hal itu.

"Enggak akan sulit. Nanti kan akan bisa melihat, secara kasat mata. Oh berarti ini ada, kita bisa gunakan foto jepret kalau jarak jauh. Kalau dekat bisa kita hentikan langsung ditilang. Mudah menurut saya," ujar Moechgiyarto kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (22/6/2016).

Kelemahan lainnya yakni ketika pemilik kendaraan menggunakan pelat nomor kendaraan bodong untuk menghindari sistem ganjil-genap ini. Namun, lanjut Miechgiyarto, petugas di lapangan bakal mengetahui mana pelat asli dan mana pelat palsu.

"Kan standar pelat dari kita sudah ada pelatnya. Dari awal kita pelat yang tidak standar saja sudah ketahuan, jadi kalau dia mau buat pelat asal-asalan ketahuan bisa kita tindak," ungkapnya.

Selain itu, sistem ganjil-genap ini nampaknya tidak berpengaruh bagi orang kaya yang memiliki mobil lebih dari satu. Akan tetapi hal ini menurutnya lagi bisa diatasi dengan penerapan pajak progresif bagi pemilik kendaraan lebih dari satu.

"Kalau mobilnya lebih dari satu berarti pajaknya banyak. Pemasukan dari pajak itu pemasukan pemerintah jadi banyak juga. Pajak progresif, menahan orang untuk konsumtif tadi membeli banyak kendaraan, itu kan sudah ada upaya yang kita lakukan, bahkan pajak progresif sekarang ini tidak didasarkan kepada nama tetapi didasarkan kepada alamat itu luar biasa," bebernya.

Menurutnya, upaya pembatasan kendaraan dengan sistem ganjil-genap tidak akan sia-sia. "Lho endak. Kan tidak seluruhnya melakukan kayak begitu. Daripada tidak sama sekali, tidak kita atur, akan jadi crowded. Nah sekarang kita atur kira-kira ada perbaikan tidak. Kalau saya pikir akan ada perbaikan," pungkasnya. 

Comments

Popular Posts

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...