Skip to main content

Pembangunan CTVT MRT, jalur cepat dan lambat Jalan Sudirman dihapus

Pembangunan proyek Mass Rapid Transit (MRT) akan memasuki tahap pengerjaan Entrance dan Controlling Tower/Ventilation Tower (CTVT) di empat Stasiun Senayan, Istora, Bendungan hilir dan Setiabudi. Untuk mengurangi kemacetan terkait pembangunan itu, pihak MRT akan melakukan rekayasa lalu lintas.

Direktur konstruksi MRT Jakarta M Nasyir, mengatakan rekayasa lalu lintas tersebut akan berlangsung selama lebih kurang 12 bulan - 14 bulan. Seperti pengerjaan di titik Senayan akan dilakukan selama 12 bulan dan di titik stasiun Istora akan berlangsung sekitar 14 bulan.

"Lalu di Setiabudi rekayasa akan dilakukan selama 11 bulan. Dan Bendungan Hilir sama 11 bulan pula," kata Direktur Konstruksi MRT Jakarta, M Nasyir di Ruang Rapat PT MRT Jakarta, Wisma Nusantara, Jakarta Pusat, Rabu (22/6).

Akibat berlangsungnya pekerjaan ini maka pemisah jalur lambat dan cepat di Jalan Sudirman akan dihapuskan. Namun, sepeda motor diimbau untuk tetap berada di jalur lambat.

"Namun, sepeda motor diharap tetap berada pada jalur lambat," ujarnya.

Nasyir menjelaskan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Dinas Perhubungan Provinsi DKI dan pihak Ditlantas Polda Metro Jaya untuk membantu pelaksanaan pembangunan tersebut.

"Pihak kami sudah melakukan upaya-upaya untuk tidak mengganggu kelancaran masyarakat. Caranya dengan bekerjasama dengan Dishub dan polisi," terangnya.

Untuk diketahui, Pembangunan stasiun bawah tanah MRT di sepanjang koridor jalan Sudirman memasuki tahapan kedua yakni pembangunan fasilitas. Pada area konstruksi MRT di Senayan, Istora, Bendungan Hilir dan Setiabudi memasuki tahapan pekerjaan pembangunan Entrance serta Cooling Tower/Ventilation Tower (CT/VT).

Comments

Popular Posts

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...