Skip to main content

Adian sebut biaya hitung manual KTP Teman Ahok setara bangun 4 SD

Relawan Teman Ahok berhasil mengumpulkan 1 juta KTP dukungan warga DKI untuk Basuki T Purnama (Ahok) maju lewat jalur independen di Pilgub DKI 2017. Teman Ahok menantang pihak yang meragukan pengumpulan KTP dukungan itu secara real dilakukan bisa ikut penghitung jumlah KTP secara manual.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Dewan Pembina ormas Pospera Adian Napitupulu diundang untuk mengikuti verifikasi itu, namun menolak untuk datang. Adian mengaku mendapat undangan tersebut dari Tim Ahli Teman Ahok, I Gusti Putu Artha. 

"Tadi malam di salah satu studio tv swasta, Putu Artha berkali-kali mengajak saya dengan intonasi yang tinggi untuk hadir dalam verifikasi 1 juta KTP yang dikumpulkan sendiri, di hitung sendiri dan rencananya di verifikasi sendiri. Saya senang di undang terbuka oleh Putu Artha walau saya bingung Putu Artha mengundang atau mengancam," kata Adian dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Selasa (28/6).

Politikus PDIP itu menegaskan, harusnya Teman Ahok mengundang mereka yang tak yakin akan KTP satu juta tersebut dengan bicara baik, halus, lembut dan tidak perlu berteriak teriak. Walau bingung, kata Adian, dia mencoba memahami bahwa berteriak-teriak itu identik dengan kepanikan.

"Mengumpulkan KTP dan memverifikasi KTP sendiri itu sama seperti sebuah permainan yang dimainkan sendiri disoraki sendiri, diwasiti sendiri lalu di puji-puji sendiri dan terakhir ya tertawa bangga sendiri," sindirnya.

Menurut Adian, Teman Ahok mengklaim sudah siapkan 4.000 relawan 'berbayar' untuk memverifikasi 1 juta KTP itu. Dengan 4.000 relawan berbayar maka tiap relawan itu rata-rata harus memverifikasi 250 KTP. 

"Jika kita hitung secara logis, realistis dan humanis berdasarkan biaya yang sama dengan apa yang dibayarkan Teman Ahok untuk mengumpulkan KTP yaitu 560 KTP per bulan dibayar Rp 2,5 juta berarti per KTP di biayai Rp 4.450," kata Adian.

Dengan biaya verifikasi KTP Rp 4.450, biaya pulsa telp Rp 1.000, biasa sms Rp 350, ongkos 1.500, dan biaya lain seperti minum, makan, sekitar Rp 1.600, maka tiap relawan berbayar akan menerima 250 KTP x Rp 4.450, sama dengan Rp 1.112.500 Per relawan. 

Menurut dia, dengan jumlah relawan 4.000 orang maka untuk verifikasi 1 Juta KTP Teman Ahok diperkirakan bisa habiskan Rp 4,4 milyar.

"Jika angka andai andai itu benar, tentunya saya merasa miris karena biaya verifikasi KTP itu menghabiskan uang senilai 4 bangunan SD. Kalau boleh saran baiknya hemat saja uang itu untuk hal-hal lain yang lebih berguna untuk Rakyat seperti membeli 45 ambulance Teman Ahok dari pada membuang uang hanya untuk mendengar tepuk tangan sendiri," jelas Adian.

"Kalau saja Teman Ahok mau sabar hingga 50 hari ke depan maka Teman Ahok bisa menghemat banyak uang karena verifikasi administrasi dan faktual yang nanti pasti juga akan dilakukan oleh KPU di bulan Agustus. Tapi mungkin uang bagi teman Ahok bukan masalah besar, butuh berapapun bisa di siapkan dengan mudah, cukup jual kaos, semua biaya beres," tandasnya.

Comments

Popular Posts

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...