Skip to main content

Ahok: Yang Berhak Tentukan di Gerindra itu Pak Prabowo, Bukan Taufik

Wakil Ketua DPRD DKI M Taufik menyebut Gerindra sudah menutup pintu untuk Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) di Pilkada 2017. Ahok tak mau mendengar perkataan Taufik karena hanya percaya pada Prabowo Subianto selaku Ketum.

"Yang berhak menentukan Gerindra itu bukan taufik. Tapi Pak Prabowo," kata Ahok di kawasan Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Sabtu (27/6/2015).

Selain Prabowo, Ahok juga menyebut nama Oni yang dia sebut sebagai teman yang membantunya. Dia menganggap Taufik yang menjabat sebagai Ketua DPD Gerindra DKI itu tak bisa mewakili partai tersebut. 

"Jadi Taufik tidak usah banyak omong lah, dia tidak berhak ngomong di Gerindra," ucap mantan Bupati Belitung Timur. 

Sebelumnya, Taufik menilai Ahok sering menabrak aturan yang berlaku. Oleh sebab itu, Gerindra tidak akan menjadi kendaraan politik bagi Ahok untuk maju kembali di kontestasi Pilgub DKI 2017.

"Partai saya pasti tertutup karena tidak mau lagi mencalonkan orang yang suka melanggar aturan. Ahok suka melanggar aturan," ujar Taufik dalam diskusi 'Menakar Peluang Ahok Maju Sebagai Calon Independen' di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (26/6/2015). 

Wakil Ketua DPRD Abraham Lunggana (Lulung) menyebut aksi pemberantasan korupsi yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) hanya pencitraan. Ahok pun meminta Lulung tak melempar fitnah.

"Makanya kalau dibilang pencitraan, orang msti lihat rekam jejak. Berani tidak pejabat seperti saya bilang, buktikan harta kamu, pajak yang kamu bayar," kata Ahok di Kawasan Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Sabtu (27/6/2015). 

Ahok pun balas menantang Lulung. Dia menyindir mobil Lamborghini yang pernah dibawa Lulung saat pelantikan anggota DPRD DKI. 

"Pak Lulung berani tidak buktiin pajak yang dia bayar berapa, Lambhorgini-nya gak ada surat. Itu beli Lamborghini belasan miliar itu bayar pajak enggak?" ujar mantan Bupati Belitung Timur ini. 

Belum lupa dalam ingatan, saat beberapa waktu yang lalu pihak Polda Metro Jaya menindak tegas kasus pelat bodong. Saat itu kejadian itu menimpa Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Abraham Lunggana.

Polda Metro Jaya saat itu mengamankan mobil Lamborghini warna hijau yang dikendarai lulung karena pelat nomor yang dipasang ternyata bodong. Lulung pun harus berurusan dengan pihak kepolisian.

Jika Lamborghini itu pemberian, Ahok berpendapat Lulung bisa kena pasal gratifikasi.  "Dia bisa kena gratifikasi. Karena pejabat kenapa orang pinjemin?" ujarnya.

"Enggak usah asbun lah. Bulan puasa jangan fitnah, orang yang fitnah itu nanti masuk neraka lho," sambung Ahok. 

Sebelumnya, Lulung menyebut Ahok tidak tulus dalam memberantas korupsi. Dia menduga ada udang di balik batu. 

"Kita sadar apa yang dilakukan Pak Ahok ini bukan hanya niat tulus memberantas korupsi, tapi kami lihat dari perspektif politik Ahok terlihat jelas beliau mencari pencitraan," kata Lulung dalam diskusi 'Menakar Peluang Ahok Maju Sebagai Calon Independen' di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (26/6/2015). 

Comments

Unknown said…
GO ELECTION ..............................WIN ELECTION.....................................JUST DO IT...............................PERCUMA BICARA BANYAK.............................RAKYAT ITU TAHU MANA YG BENAR ATAU TIDAK...............FROM BOISE IDAHO USA

Popular Posts

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...