Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama menasehati Kadis Koperasi, UMKM dan Perdagangan (KUMKMP) DKI Irwandi perihal posisi pedagang kaki lima (PKL). Ahok menyebut lebih baik mereka dibangunkan tenda besar untuk berdagang ketimbang sekadar dibina terus-menerus tanpa hasil.
"Saya bilang UMKM kita itu enggak ngerti visi misi PKL. Jadi bukan cuma pelatihan-pelatihan, enggak guna. Tugas Anda sederhana, anggarkan uang, gerobak dan tenda-tenda untuk dibangun sebanyak mungkin di lokasi-lokasi, seperti Lenggang Jakarta (di Monas)," ujar Ahok di Kota Tua, Jakarta Barat, Jumat (18/12/2015).
Irwandi yang berdiri di samping Ahok pun mengangguk siap terhadap setiap detail arahan yang diberikan untuknya. Ahok juga meminta agar Dinas KUMKMP bisa mencarikan tempat serta memberi kredit untuk para PKL berdagang di rusun-rusun yang tersebar di 5 wilayah Jakarta.
"Cari rusun, kasih kredit. Semua PKL didaftarin. Itu saja kok tugas UMKM, kok susah sih," lanjutnya.
Ahok mengingatkan agar Dinas KUMKMP bisa membeli gerobak baru untuk para PKL dengan bahan dasar aluminium produksi dalam negeri. Selain itu dia menegaskan apabila mereka butuh modal maka bisa pinjam ke Bank DKI serta bekerjasama dengan PD Dharma Jaya juga PT Foodstation Tjipinang Jaya.
Dia menargetkan setiap tahunnya bisa ada 100-200 ribu PKL yang mendapat suntikan modal dari Bank DKI untuk mengembangkan usaha mereka. Ahok menyebut ada sekitar 500-600 ribu PKL yang tersebar di DKI Jakarta dan sebagian besar belum terdata.
"Targetin 100 ribu pedagang per tahun minimal PKL Jakarta yang resmi dan enggak resmi bisa sampai 500-600 ribu pedagang loh," sambung dia.
Dengan syarat, para pedagang harus mengedepankan nilai-nilai kejujuran. Sebab apabila membayar retribusi yang jumlahnya tidak besar saja bisa ditilep bagaiamana dengan jumlah yang lebih besar, kata Ahok.
"Cara seleksinya semua harus pakai ATM Bank DKI. Untuk cari tahu bisa dipercaya atau tidak, kalau uang kecil saja kamu nggak jujur, bagaimana saya mau kasi uang banyak," lanjut Ahok.
"Suruh bayar Rp 4.000 saja kagak bayar. Kasih Rp 10 juta bye-bye lu. Emang saya mau bagi-bagi duit Sinter Claus," terang Ahok sambil tertawa.
Ahok pun berpesan kepada Irwandi dan para wali kota agar jangan menggusur PKL. Jangan sampai membuat macet jalanan apalagi sampai merugikan orang banyak dengan berdiri di atas saluran air.
"Saya tidak minta Anda hancurkan PKL tapi atur, ajar mereka dagang di tempat yang tidak merugikan orang banyak. Kalau Anda dagang terus bikin macet berapa triliun kerugian? Carikan lokasi," tegas Ahok.
Untuk relokasi PKL di Kota Tua, Ahok mengatakan pihaknya terus melakukan secara bertahap. Sebab menurutnya jika tidak ditata dengan baik maka banyak wisatawan yang enggan datang.
Hari ini, Ahok memberi bantuan modal usaha Rp 10 juta kepada 10 perwakilan PKL se-Jakarta. Hal ini merupakan bagian dari acara penyaluran kredit Bank DKI kepada UMKM tahap II.
Ada 100 pedagang UMKM yang tersebar Pasar Pulo Gandul 5 PKL, Pasar Pecah Kulit 6 PKL, Pasar Abdul Gani 9 PKL, Pasar Rawa Buaya 21 PKL, Pasar Bangun Nusa 1 PKL, Lokbin Bintaro 1 PKL. Loksem Tomang 16 PKL, Pasar Semeru Raya 3 PKL, Pasar Taman Puring 13 PKL, Pasar Pal Merah 8 PKL dan Pasar S Parman 5 PKL yang menerima bantuan yang direncanakan menerima bantuan tersebut. PKL yang mendapatkan adalah mereka yang memiliki ID PKL berupa kartu ATM Bank DKI dan melakukan pembayaran retribusi melalui Bank DKI.
"Saya bilang UMKM kita itu enggak ngerti visi misi PKL. Jadi bukan cuma pelatihan-pelatihan, enggak guna. Tugas Anda sederhana, anggarkan uang, gerobak dan tenda-tenda untuk dibangun sebanyak mungkin di lokasi-lokasi, seperti Lenggang Jakarta (di Monas)," ujar Ahok di Kota Tua, Jakarta Barat, Jumat (18/12/2015).
Foto: Lenggang Jakarta (Grandyos/detikfoto)
|
"Cari rusun, kasih kredit. Semua PKL didaftarin. Itu saja kok tugas UMKM, kok susah sih," lanjutnya.
Ahok mengingatkan agar Dinas KUMKMP bisa membeli gerobak baru untuk para PKL dengan bahan dasar aluminium produksi dalam negeri. Selain itu dia menegaskan apabila mereka butuh modal maka bisa pinjam ke Bank DKI serta bekerjasama dengan PD Dharma Jaya juga PT Foodstation Tjipinang Jaya.
Dia menargetkan setiap tahunnya bisa ada 100-200 ribu PKL yang mendapat suntikan modal dari Bank DKI untuk mengembangkan usaha mereka. Ahok menyebut ada sekitar 500-600 ribu PKL yang tersebar di DKI Jakarta dan sebagian besar belum terdata.
"Targetin 100 ribu pedagang per tahun minimal PKL Jakarta yang resmi dan enggak resmi bisa sampai 500-600 ribu pedagang loh," sambung dia.
Dengan syarat, para pedagang harus mengedepankan nilai-nilai kejujuran. Sebab apabila membayar retribusi yang jumlahnya tidak besar saja bisa ditilep bagaiamana dengan jumlah yang lebih besar, kata Ahok.
"Cara seleksinya semua harus pakai ATM Bank DKI. Untuk cari tahu bisa dipercaya atau tidak, kalau uang kecil saja kamu nggak jujur, bagaimana saya mau kasi uang banyak," lanjut Ahok.
"Suruh bayar Rp 4.000 saja kagak bayar. Kasih Rp 10 juta bye-bye lu. Emang saya mau bagi-bagi duit Sinter Claus," terang Ahok sambil tertawa.
Ahok pun berpesan kepada Irwandi dan para wali kota agar jangan menggusur PKL. Jangan sampai membuat macet jalanan apalagi sampai merugikan orang banyak dengan berdiri di atas saluran air.
"Saya tidak minta Anda hancurkan PKL tapi atur, ajar mereka dagang di tempat yang tidak merugikan orang banyak. Kalau Anda dagang terus bikin macet berapa triliun kerugian? Carikan lokasi," tegas Ahok.
Foto: PKL di pinggir jalan (Grandyos/detikfoto)
|
Hari ini, Ahok memberi bantuan modal usaha Rp 10 juta kepada 10 perwakilan PKL se-Jakarta. Hal ini merupakan bagian dari acara penyaluran kredit Bank DKI kepada UMKM tahap II.
Ada 100 pedagang UMKM yang tersebar Pasar Pulo Gandul 5 PKL, Pasar Pecah Kulit 6 PKL, Pasar Abdul Gani 9 PKL, Pasar Rawa Buaya 21 PKL, Pasar Bangun Nusa 1 PKL, Lokbin Bintaro 1 PKL. Loksem Tomang 16 PKL, Pasar Semeru Raya 3 PKL, Pasar Taman Puring 13 PKL, Pasar Pal Merah 8 PKL dan Pasar S Parman 5 PKL yang menerima bantuan yang direncanakan menerima bantuan tersebut. PKL yang mendapatkan adalah mereka yang memiliki ID PKL berupa kartu ATM Bank DKI dan melakukan pembayaran retribusi melalui Bank DKI.
Comments