Skip to main content

Go-Jek Apresiasi Jokowi-JK Soal Pembatalan Keputusan Menhub

Go-Jek memberi apresiasi kepada Presiden Jokowi dan Wapres JK soal pembatalan keputusan Menhub Ignasius Jonan mengenai larangan beroperasinya Go-Jek dkk. Jokowi dan JK dinilai mengerti aspirasi masyarakat. Ada 200 ribu driver Go-Jek di seluruh Indonesia.

"Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla mengerti aspirasi masyarakat khususnya delapan juta pengguna setia GO-JEK yang telah mendukung kami, berbondong-bondong dan berapi-api," demikian pernyataan resmi Go-Jek, Jumat (18/12/2015).

Menhub Jonan memang menyampaikan kembali ke publik bahwa Go-Jek dkk dipersilakan beroperasi selama sarana transportasi umum belum layak.

Berikut pernyataan lengkap Go-Jek:

Kami mengapresiasi ketegasan Presiden Joko Widodo yang membatalkan pengumuman Keputusan Menteri Perhubungan terkait pelarangan ojek dan solusi transportasi berbasis online. Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla mengerti aspirasi masyarakat khususnya delapan juta pengguna setia GO-JEK yang telah mendukung kami, berbondong-bondong dan berapi-api.

Karena dukungan masyarakat, lebih dari 200 ribu mitra GO-JEK dan keluarganya dapat tetap memiliki mata pencaharian. Keputusan Presiden Joko Widodo merupakan suara rakyat dan bukti kemenangan ekonomi kerakyatan. Kami yakin, pemerintah bisa satu suara untuk memperjuangkan kepentingan rakyat.

Ke depan kami mengimbau kepada mitra pengemudi dan pelanggan GO-JEK untuk terus meningkatkan layanan dan komitmen terhadap ketertiban dan profesionalisme. Sebagai perusahaan yang tumbuh dengan sangat cepat dan sangat inovatif, wajar bila masih banyak yang belum mengerti. Kami secara proaktif akan berdiskusi dengan pemerintah dan memperjuangkan kepentingan mitra, pelanggan, dan masyarakat. Kolaborasi kita terbukti menghasilkan manfaat tinggi dan rejeki yang patut disyukuri. Hanya dengan itu kita mempertahankan kepercayaan. 

Comments

Popular Posts

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...