Skip to main content

Jokowi Tiba di Raja Ampat, Ratusan Warga Beramai-ramai Menari

Presiden Joko Widodo tiba di lokasi acara penyambutan Tahun Baru 2016 di Raja Ampat. Ratusan warga menyambut dengan sukacita sambil menari.

Jokowi tiba di Pantai Waisai Torang Cinta (WTC), Raja Ampat, Papua, Kamis (31/12/2015) sekitar pukul 22.25 WIT. Ketika mobil kepresidenan yang ditumpangi masuk, warga langsung mendekat dan berkerumun.

Warga berebut menyapa dan bersalaman dengan Presiden Jokowi. Jokowi tampak mengenakan kemeja warna putih. Jokowi kemudian masuk ke tempat yang disediakan khusus. Namun disisi-sisi lokasi itu warga beramai-ramai mendekat, Jokowi pun menyapa dan bersalaman dengan warga. Banyak warga yang memanfaatkan momen itu untuk berfoto.

Sementara itu, di depan panggung musik, ratusan warga beramai-ramai menari. Mereka menyambut kedatangan Jokowi dengan sukacita. Tarian mereka diiringi alunan merdu suara Edo Kondologit.

"Selamat malam Pak Jokowi, selamat datang di Raja Ampat, surga kecil yang jatuh ke bumi," kata Edo. 

Warga menari-nari membuat lingkaran berputar di halaman depan panggung. Jokowi pun melambaikan tangan ke arah mereka. Turut mendampingi Presiden Jokowi Menteri Pariwisata Arief Yahya dan Kepala Staf Presiden Teten Masduki.

Suasana kemudian dibuat sejuk dengan lantunan lagu 'Aku Papua' yang dinyanyikan Edo Kondologit.

"Hitam kulit, keriting rambut, aku Papua. Hitam putih, keritin luruh, aku Papua. Biar nanti langit terbelah, aku Papua. Biar nanti langit terbelah, aku Indonesia," demikian penggalan lirik yang dinyanyikan Edo. 

Comments

Popular Posts

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...