Skip to main content

Indonesia minta negara lain hargai kedaulatan Papua

Menteri Pertahanan Indonesia Ryamizard Ryacudu memperingatkan negara-negara di kawasan untuk menghargai kedaulatan Papua di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Isu ini diangkat oleh Menhan dalam pertemuan 2+2 di Sydney, Australia.
"Indonesia tidak pernah mengganggu atau menyebabkan gangguan di negara lain. Ada beberapa negara yang terlibat dalam isu Papua. Bagi kami, Papua merupakan bagian dari NKRI. NKRI membentang dari Sabang hingga Merauke, dan Papua masuk di dalamnya," ujar Ryamizard, seperti dikutip dari the Guardian, Senin (21/12).
Ryamizard sendiri sebelumnya pernah menyuruh tentara penjaga perbatasan untuk menutup kantor Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) milik asing di Papua. Langkah tegas tersebut merupakan upaya pemerintah Indonesia, agar tidak ada campur tangan asing dalam kedaulatan Papua di NKRI.
Mantan Kepala Staf Angkatan Darat Indonesia ini melakukan pertemuan 2+2 bersama dengan Menteri Luar Negeri Retno L. P. Marsudi. Dalam pertemuan ini, keduanya membahas mengenai pertahanan dan hubungan internasional kedua negara dengan Menlu Australia Julie Bishop dan Menhan Marise Payne.
Bishop memang sudah mengatakan, dalam pertemuan tersebut akan ada pembahasan mengenai Papua. Dan dengan tegas, sahabat Menlu Retno itu mengatakan menghormati kedaulatan Indonesia atas Papua.
"Papua, ya itu akan menjadi bagian diskusi kami. Kami juga memiliki diskusi umum mengenai isu regional, isu Pasifik dan Australia juga akan kami bahas kembali. Dan saya tegaskan, kami menghormati kedaulatan Indonesia dalam hal ini," tutur Bishop.
Selain isu Papua, pertemuan 2+2 ini juga membahas mengenai isu sensitif penyelundupan manusia, serta kebijakan Australia mendorong kembali perahu imigran.

Comments

Popular Posts

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  ā€” "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   āœ” @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...