Skip to main content

Metromini Mogok, Warga Berterima Kasih Ada Bus Sekolah

Sejumlah warga merasa terbantu dengan beroperasinya kendaraan bantuan berupa bus sekolah. 

Adanya transportasi alternatif itu berkaitan dengan aksi mogok massal sopir metromini DKI Jakarta pada Senin (21/12/2015). 

"Terbantu sekali dengan adanya bus sekolah ini. Apalagi sejak tadi nungguin metromini S 75 namun enggak datang-datang," ucap Yeni (28) saat ditemui di Terminal Blok M, Jakarta, Senin (21/12/2015). 

Ia mengaku, kendaraan alternatif ini bisa mengurangi bebannya lantaran tidak memungut biaya. "Gratis juga kan, lumayan bisa irit ongkos," kata Yeni. 

Tak hanya Yeni, Dika (20) calon penumpang metromini S 75 Blok M-Pasar Minggu ini merasa terbantu dengan adanya bus sekolah. 

"Saya berterima kasih sekali, soalnya jadi tak perlu repot-repot menanti metromini," ujar Hadi. 

Tak adanya pungutan bayaran pun membuatnya merasa terbantu. "Bersyukur juga soalnya bus alternatif ini juga gratis," ucap Dika. 

Walau begitu, Dika mengharapkan supaya segera ada perbaikan pada armada-armada metromini di DKI Jakarta. 

"Semoga segera ada perbaikan, biar masyarakat bisa kembali memakai metromini. Soalnya kan trayeknya banyak," kata Dika. 

Sebelumnya, untuk mengatasi penumpukan penumpang, Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI Jakarta mengoperasikan bantuan kendaraan berupa bus sekolah. 

"Kami akan mengoperasikan bus sekolah, ini agar tidak terjadi penumpukan penumpang di Terminal Blok M,"  ucap Kepala Unit Pelaksana Teknis Terminal dan Angkutan Jalan Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta, Anggiat Banjar Nahor.

Anggiat mengatakan, ada sekitar 10 bus sekolah yang disediakan untuk mengangkut penumpang. Bus sekolah akan beroperasi ke beberapa wilayah, yakni Ciledug, Pondok Labu, dan Pasar Minggu ke Ciledug.

Comments

Popular Posts

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...