Skip to main content

Ahok: TransJ Beri Santunan Rp 20 Juta untuk Pegawai yang Tewas Tersetrum

 Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menggelar rapat dengan Dirut PT Transportasi Jakarta ANS Kosasih sore ini. Ahok mengatakan TransJakarta sudah memberi santunan duka kepada keluarga pegawainya, Siti Nurhayati (24) yang meninggal karena tersengat listrik saat turun tangga Halte Mangga Dua.

"Saya sudah tanya TransJakarta katanya sudah kasih santunan. Santunannya sih enggak banyak karena (Siti Nurhayati) belum (terdaftar) asuransi, Rp 20 juta," ujar Ahok kepada wartawan di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (30/12/2015).

Rapat berlangsung tertutup sekitar 1 jam. Hadir Kepala LKPP Agus Prabowo dan Kadishubtrans DKI Andri Yansyah dalam rapat tersebut. Selain Siti Nurhayati, korban meninggal lainnya adalah  Niko Adeli (23) warga Cililitan. Namun santunan hanya diberikan ke Siti karena Niko tidak lagi berstatus pegawai TransJ.

"Ini satu bukan karyawan, satu mantan pegawai. Jadi itu pacarnya jemput," terangnya.

Terkait peristiwa meninggalnya dua orang karena tersetrum listrik, Ahok sudah meminta bantuan PLN untuk mengecek ke lapangan.

"Lagi dicek. Saya juga lagi tugasin PLN untuk cek. (Soal katanya ada kabel PLN yang terkelupas) Mesti dicek ke polisi, saya enggak bisa jawab," kata Ahok.

Hal yang sama juga dikatakan oleh Kosasih. Dia menyebut pihaknya tidak hanya memberi santunan, tetapi juga telah mengantakan jenazah hingga ke bandara.

"Kami telah menyantuni petugas on board kami, Siti Nurhayati sebesar Rp 20 juta. Kami antarkan tadi, tetapi jenazah almarhumah telah dibawa ke Riau. Kami menunggu konfirmasi ahli waris yang bersangkutan," kata Kosasih.

"Korban laki-laki bukan personil kami. Tahun depan kami menerapkan asuransi, sehingga santunan bagi personel kami bisa mencapai Rp 100 juta jika terjadi musibah yang menelan nyawa," ujarnya. 

Comments

Popular Posts

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  ā€” "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   āœ” @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...