Skip to main content

Menpora Bertemu Menteri BUMN, Bahas Dana Sponsor untuk Rio Haryanto

Menpora Bertemu Menteri BUMN, Bahas Dana Sponsor untuk Rio Haryanto
Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, datang menemui Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno, Jumat (18/12/2015) siang. Tujuan pertemuan itu adalah membahas dana sponsor untuk pebalap Indonesia, Rio Haryanto.

Rio, yang sudah diterima membalap untuk tim F1, Manor, masih membutuhkan dana sponsor senilai 15 juta euro. Sebelum ini, Menpora sudah memberikan bantuan berupa surat garansi.

Surat tersebut dialamatkan kepada pemilik Manor, Stephen Fitzpatrick, dan berisi jaminan dari Menpora bahwa uang sponsor Rio akan dibayarkan secara bertahap.

"Kita tadi koordinasi untuk beri dukungan ke Rio. Kita nggak bisa berdiri sendiri sehingga butuh bantuan BUMN dan swasta, pemerintah fasilitator," kata Imam usai bertemu Rini di Kementerian BUMN, Jakarta.

Pada pertemuan itu, Imam dan Rini merumuskan pencarian sumber dana untuk mendukung Rio berlaga di F1. Dari kebutuhan dana berlaga di F1 sebesar 15 juta euro (sekitar Rp 231 miliar), Rio baru mengantongi sponsor 5 juta euro dari PT Pertamina (Persero).

"Ini digotong bersama-sama," sebutnya.

Sementara itu, Staf Khusus Menteri BUMN, Riza Permadi, mengaku pihaknya sedang menyiapkan skema untuk dukungan kepada Rio. Riza juga mengatakan, harus ada skema yang jelas untuk pemberian dana dari BUMN karena terkait pertanggungjawaban penggunaan anggaran.

"Sponsorship kaitannya dengan promosi. Nggak bisa kecuali budget promosi. Budget promosi, nggak bisa diambil dari dana CSR. Ini juga nggak bisa untuk BUMN yang pernah hubungan langsung ke masyarakat," katanya.

Comments

Popular Posts

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...