Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi menilai proses penyusunan rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah (RAPBD) 2016 melewati proses yang menguras energi dan pikiran.
Proses itu berlangsung hampir sekitar enam bulan, tepatnya dari 30 Juni hingga 12 Desember 2015.
"Panjangnya rentang waktu yang dilalui dalam pembahasan KUA-PPAS memang menguras segenap energi dan pikiran. Namun hal tersebut harus dilakukan untuk menjaga amanah rakyat yang dipercayakan kepada kita semua dalam mengelola dana yang dibutuhkan untuk pembangunan Jakarta," kata dia.
Prasetio menyampaikannya saat membuka rapat paripurna penyampaian pidato Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengenai pengantar nota keuangan dan RAPBD tahun anggaran 2016, di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (17/12/2015).
Dalam penyampaiannnya, Prasetio juga menyebut pembahasan RAPBD 2016 menjadi yang pertama kalinya di mana setiap mata anggaran dibahas secara rinci dari tingkat awal oleh Badan Anggaran (Banggar) DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Provinsi.
Ia menilai hal tersebut merupakan cerminan adanya ikhtikad baik, baik dari legislatif maupun eksekutif mengedepankan transparansi anggaran publik.
"Untuk itu secara tulus kami sampaikan ucapan terima kasih kepada Banggar DPRD dan TAPD Provinsi DKI Jakarta yang telah berhasil menyelesaikan tugas pokoknya," ucap Pras.
Rapat paripurna penyampaian pidato Gubernur DKI Jakarta dilaksanakan setelah TAPD akhirnya selesai menyusun Rencana Kerja Anggaran (RKA) dan RAPBD DKI 2016.
Rapat paripurna akan dilanjutkan besok dengan agenda pembacaan tanggapan fraksi-fraksi.
Selanjutnya, akan ada rapat paripurna penyampaian jawaban Gubernur terhadap tanggapan fraksi. Setelah semua tahapan pembahasan RAPBD selesai, Pemprov DKI akan mengirimkan draf RAPBD kepada Kementerian Dalam Negeri.
Proses itu berlangsung hampir sekitar enam bulan, tepatnya dari 30 Juni hingga 12 Desember 2015.
"Panjangnya rentang waktu yang dilalui dalam pembahasan KUA-PPAS memang menguras segenap energi dan pikiran. Namun hal tersebut harus dilakukan untuk menjaga amanah rakyat yang dipercayakan kepada kita semua dalam mengelola dana yang dibutuhkan untuk pembangunan Jakarta," kata dia.
Prasetio menyampaikannya saat membuka rapat paripurna penyampaian pidato Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengenai pengantar nota keuangan dan RAPBD tahun anggaran 2016, di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (17/12/2015).
Dalam penyampaiannnya, Prasetio juga menyebut pembahasan RAPBD 2016 menjadi yang pertama kalinya di mana setiap mata anggaran dibahas secara rinci dari tingkat awal oleh Badan Anggaran (Banggar) DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Provinsi.
Ia menilai hal tersebut merupakan cerminan adanya ikhtikad baik, baik dari legislatif maupun eksekutif mengedepankan transparansi anggaran publik.
"Untuk itu secara tulus kami sampaikan ucapan terima kasih kepada Banggar DPRD dan TAPD Provinsi DKI Jakarta yang telah berhasil menyelesaikan tugas pokoknya," ucap Pras.
Rapat paripurna penyampaian pidato Gubernur DKI Jakarta dilaksanakan setelah TAPD akhirnya selesai menyusun Rencana Kerja Anggaran (RKA) dan RAPBD DKI 2016.
Rapat paripurna akan dilanjutkan besok dengan agenda pembacaan tanggapan fraksi-fraksi.
Selanjutnya, akan ada rapat paripurna penyampaian jawaban Gubernur terhadap tanggapan fraksi. Setelah semua tahapan pembahasan RAPBD selesai, Pemprov DKI akan mengirimkan draf RAPBD kepada Kementerian Dalam Negeri.
Comments