Sanggau -Jembatan Pak Kasih Tayan baru saja diresmikan Presiden Joko Widodo. Jembatan Tayan ini menghubungkan Provinsi Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah.
Menurut Direktur Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Hediyanto W. Husaini mengatakan, kehadiran jembatan ini menghemat ongkos transportasi. Dia menjelaskan, sebelum ada jembatan Pak Kasih Tayan, setiap bus dan truk harus mengeluarkan rata-rata Rp 12 miliar per bulan untuk ongkos kapal feri
Setelah jembatan berdiri, diperkirakan bisa menghemat ongkos transportasi rata-rata Rp 130 miliar setahun.
"Banyak manfaatnya jembatan ini salah satunya bisa menghemat ongkos transportasi. Truk sama bus ini kalau naik feri dihitung rata-rata Rp 12 miliar/ bulan. Kalau setahun bisa hemat rata-rata sampai Rp 130 miliar/tahun," ujar Hediyanto kepada detikFinance, di Jembatan Tayan, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Selasa (22/3/2016).
Hediyanto mengatakan, setiap bus dan truk harus membayar antara Rp 150.000-Rp 200.000 untuk menyeberang memakai kapal feri sekali jalan.
Sedangkan jika naik motor harus membayar ongkos feri Rp 20.000 sekali jalan.
"Tadi pas datang saya juga diberi tahu tadi sebelum ada jembatan ini truk, bus, naik kapal feri untuk menyebrang bayarnya Rp 150.000-Rp 200.000. Terus kalau sekarang ada jembatan nggak bayar, artinya masyarakat akan dapat keuntungan sekarang nggak bayar ongkos feri itu ini adalah sebuah efisiensi," kata Presiden Joko Widodo.
Menurut Direktur Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Hediyanto W. Husaini mengatakan, kehadiran jembatan ini menghemat ongkos transportasi. Dia menjelaskan, sebelum ada jembatan Pak Kasih Tayan, setiap bus dan truk harus mengeluarkan rata-rata Rp 12 miliar per bulan untuk ongkos kapal feri
Setelah jembatan berdiri, diperkirakan bisa menghemat ongkos transportasi rata-rata Rp 130 miliar setahun.
"Banyak manfaatnya jembatan ini salah satunya bisa menghemat ongkos transportasi. Truk sama bus ini kalau naik feri dihitung rata-rata Rp 12 miliar/ bulan. Kalau setahun bisa hemat rata-rata sampai Rp 130 miliar/tahun," ujar Hediyanto kepada detikFinance, di Jembatan Tayan, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Selasa (22/3/2016).
Hediyanto mengatakan, setiap bus dan truk harus membayar antara Rp 150.000-Rp 200.000 untuk menyeberang memakai kapal feri sekali jalan.
Sedangkan jika naik motor harus membayar ongkos feri Rp 20.000 sekali jalan.
"Tadi pas datang saya juga diberi tahu tadi sebelum ada jembatan ini truk, bus, naik kapal feri untuk menyebrang bayarnya Rp 150.000-Rp 200.000. Terus kalau sekarang ada jembatan nggak bayar, artinya masyarakat akan dapat keuntungan sekarang nggak bayar ongkos feri itu ini adalah sebuah efisiensi," kata Presiden Joko Widodo.
Comments