Skip to main content

temanAhok: Siapapun yang ngasih KTP, itu teman Ahok

Kehadiran Basuki Tjahaja Purnama Mania (Batman) salah satu komunitas yang juga mendukung Ahok ke sekretariat temanAhok disambut hangat oleh dua perwakilan dari temanAhok. Kunjungan konsolidasi Batman yang akan membantu temanAhok dalam mengumpulkan KTP mendapat pujian.

"Kita sih terima kasih aja. Walau bagaimanapun juga Pak Ahok bilang kalau mau dukung saya muaranya ke temanAhok ini," ujar Richard salah satu relawan temanAhok yang menyambut kedatangan Batman di sekretariat temanAhok di Graha Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (22/3).
temanAhok: Siapapun yang ngasih KTP, itu teman Ahok
Dia mengungkapkan, temanAhok tidak merasa eksklusif. Sebaliknya temanAhok terbuka untuk siapa saja yang mendukung Ahok. Kata dia, siapapun yang memberikan KTP-nya untuk Ahok, itu merupakan bagian dari temanAhok.

"Kita enggak pernah eksklusif kok, siapapun yang ngasih KTP, itu temanAhok, tegas dia.

Hingga saat ini, jumlah KTP dukungan untuk pasangan Ahok-Heru mencapai 190.000 KTP. Jumlah ini terkumpul sejak tanggal 10 Maret - 21 Maret 2016 dengan menggunakan sistem yang baru. Sebelumnya, temanAhok telah berhasil mengumpulkan dukungan sebanyak 780.000 KTP. Targetnya, hingga bulan Juli mendatang temanAhok harus mengumpulkan 1 juta KTP untuk mengusung pasangan incumbent Ahok-Aher terdaftar sebagai peserta Pilgub 2017.

"Target 1 juta KTP sampai bulan Juli. Intinya kita akan berusaha mengumpulkan yang baru. Kalau yang lama itu sebagai database kita aja," jelas dia.

Hingga saat ini, sebaran dukungan Ahok-Heru tersebar di seluruh wilayah DKI Jakarta. Bahkan, sudah dukungan juga datang dari Kepulauan Seribu.

Comments

Popular Posts

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  ā€” "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   āœ” @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...