Skip to main content

Pansus Aset DPRD DKI: Kami Belum Wacanakan Penyelidikan Kantor Teman Ahok

 Kantor Teman Ahok di Graha Pejaten Jakarta Selatan dipermasalahkan lantaran berada di atas lahan Pemerintah Daerah DKI. Gubernur DKI Basuki T Purnama (Ahok) mendorong agar DPRD membahas isu itu di Panitia Khusus (Pansus) tentang aset.

Namun Ketua Pansus Aset DPRD DKI Gembong Warsono menyatakan pihaknya sama sekali belum membahas soal perkara Teman Ahok yang menempati lahan aset Pemda DKI itu.

"Disusun DIM (Daftar Isian Masalah) saja belum. Makanya Ahok enggak usah 'kepo (penasaran)' duluan lah. Pansus ini menyusun DIM saja belum," kata Gembong saat berbincang, Selasa (22/3/2016).

Gembong menyatakan, secara umum Pansus Aset akan menyelidiki perihal keseluruhan aset DKI, tidak spesifik soal kantor Teman Ahok. Jadi atau tidaknya persoalan Teman Ahok dibahas dalam Pansus, itu tergantung kajian yang dilakukan.

"Apakah pembahasan kantor Teman Ahok menjadi prioritas atau tidak, itu nanti, penentuannya bukan sekarang," kata Gembong.

Berdasarkan penjelasan Gubernur DKI Basuki T Purnama (Ahok), markas Teman Ahok disewa dari pihak swasta alias tidak disewa langsung dari Pemda DKI. Pansus Aset akan mendalami terlebih dahulu soal hal ini.

"Makanya kita akan coba cermati dulu peraturan tentang hal itu," kata Gembong.

Politisi PDIP ini menjelaskan, Pansus Aset disahkan lewat rapat paripurna DPRD DKI pada September 2015. Namun Pansus belum sempat bekerja lantaran semua anggota DPRD disibukkan dengan pembahasan APBD DKI 2016 di akhir tahun lalu. Kini, Pansus sudah mulai bekerja.

Pansus sudah mulai mendengarkan keterangan soal aset DKI dari berbagai instansi. BPK, BPKP, BPKAD dan instansi pengelolaan aset lainnya sudah diajak membahas bersama. 

"Hari ini adalah rapat terakhir kita mendengarkan dari eksekutif. Kita akan jadwalkan rapat internal Pansus untuk menyusun DIM. Pekan-pekan ini kita akan rapat internal Pansus Aset untuk menyusun DIM-nya," ujar Gembong.

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat menyarankan agar Teman Ahok mencari tempat yang lebih netral untuk dijadikan kantornya. Namun Ahok justru membalikkan saran itu agar DPC PDIP juga pindah terlebih dulu, karena Kantor DPC PDIP juga berdiri di atas lahan Pemda.

"Makanya Ahok itu enggak usah kepo duluan, namanya saran Pak Wagub itu saran yang elegan supaya tidak menimbulkan kecurigaan praduga macam-macam. Itu kan saran yang baik. Makanya Ahok enggak usah 'kepo'. Ngapain dia reaksioner seperti itu," kata Gembong.

Comments

Popular Posts

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  ā€” "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   āœ” @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...