Skip to main content

Senyum Semringah Ibu Penjaga Taman Terima Ponsel dari Ahok

 Raut muka Maryati atau yang akrab disapa Tuti begitu bahagia begitu keluar dari pintu utama Balai Kota, Rabu (23/3/2016) siang ini.
Masih menggunakan kaos seragamnya berwarna hijau serta memegang sebuah sapu, ia tampak menenteng sebuah tas hitam. Senyum tersungging dari bibirnya.
Ya, Tuti adalah pekerja harian lepas dari Suku Dinas Pertamanan dan Pemakaman Jakarta Pusat.
Aksinya memarahi para pendemo yang menginjak-injak taman di sepanjang Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (22/3/2016) kemarin, menarik perhatian Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
Saat dihampiri wartawan, ia begitu senang karena dijamu oleh sang Gubernur.
"Iya sama Pak Gubernur salaman, langsung disuruh makan dulu pakai sate sama soto," kata Tuti semringah, di halaman Balai Kota.
Wanita 55 tahun itu pun menceritakan, ia baru saja diberihandphone oleh Basuki. Dari tas berwarna hitam, ia mengeluarkan sebuah kotak handphone yang masih disegel beserta chasing-nya.
Handphone yang diberikan Basuki bermerek Samsung Galaxy J5. Tak cuma-cuma, Basuki meminta Tuti untuk memotret seluruh oknum-oknum yang masih merusak taman.
"Kata Pak Gubernur, 'Saya kasih HP, lain kali difoto saja ya, Bu. HP-nya buat motret'. HP-nya sudah dikasih, saya disuruh belajar, Pak Ahok (Basuki) yang langsung kasih HP-nya," kata Tuti.
Tuti sebelumnya tidak bisa memotret penginjak tanaman di taman karena HP-nya tidak dilengkapi kamera. Basuki pun telah memberikan nomor HP-nya kepada Tuti. Sehingga, Tuti dapat leluasa melapor berbagai kenakalan oknum yang merusak taman.
"Wah kalau lagi ada demo, taman bukan rusak lagi, tapi habis. Semuanya pada nginjek-nginjek tanaman, mana sering ada yang buang air kecil, buang sampah makanan, puntung rokok," kata Tuti.
Nenek dua cucu itu mengaku bersyukur karena kini tidak banyak pedagang kaki lima (PKL) yang berkumpul saat demo di Balai Kota. Pasalnya, PKL dari Monas kerap menaruh gerobaknya di atas taman dan menyebabkan tanaman menjadi rusak.



Pemberani
Tuti menceritakan, ada tiga PHL Suku Dinas Pertamanan Jakarta Pusat yang mengurusi taman di sepanjang Jalan Medan Merdeka Selatan. Namun, dua temannya adalah laki-laki. Kata dia, teman-temannya kerap takut dikeroyok jika menegur pendemo.
"Kalau saya kan ibu-ibu, jadi pendemo juga segan mau keroyok saya," kata Tuti.
Bahkan, Tuti kerap mendorong pendemo yang anarkistis menggunakan sapu kayunya.
"Pas ada (pendemo) yang buang air kecil di pojok, juga saya bentak, saya getok pake sapu aja. Saya juga bilang sama PakAhok, saya suka getok mereka, soalnya banyak yang buang air kecil di rumput-rumput," kata Ibu tiga anak tersebut.
Tak hanya memberi HP, Basuki juga menjanjikan menguruskan kehilangan barang milik Tuti. Tuti sebelumnya mengaku pernah kehilangan motor. Akhirnya, Basuki meminta Tuti membawa surat kehilangan motor serta surat laporan polisi.
Selain itu, Basuki juga menjanjikan pemberian Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dan Ketenagakerjaan.
"Iya saya kerja 17 tahun di Dinas Pertamanan, belum dapat BPJS. Dia jawab, lagi diproses," kata Tuti asal Pondok Gede, Jakarta Timur itu.

Comments

Popular Posts

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  ā€” "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   āœ” @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...