Skip to main content

Ahok Komplain Soal Cuitan Dubes RI di Jepang, Minta Menlu Retno Bersikap

Gubernur DKI Basuki T Purnama (Ahok) menyatakan ketidakterimaannya terhadap sikap Duta Besar Indonesia untuk Jepang Yusron Ihza Mahendra. Sebagaimana diketahui, Yusron adalah adik dari bakal calon gubernur DKI Yusril Ihza Mahendra.

Ahok Komplain Soal Cuitan Dubes RI di Jepang, Minta Menlu Retno BersikapPangkal mulanya karena cuitan akun @YusronIhza_Mhd, Dubes Indonesia untuk Jepang. Salah satu cuitan Yusron itu ditafsirkan menyudutkan Ahok. 

"1-Nasehat Jendral bintang 3 ini pantas direnungkan: Jika sayang dg etnis Cina yg baik, miskin & tdk bisa lari ke LN jika ada kerusuhan etnik," begitulah cuit Yusron kemarin (29/3).

Tapi apakah itu benar akun Yusron yang asli? Sejauh ini di akun itu mengunggah sejumlah foto-foto Yusron di Jepang. Namun hingga berita ini diturunkan belum ada keterangan resmi dari Yusron.

Kembali ke soal cuitan itu, Ahok merasa itu sebagai upaya menakut-nakuti masyarakat jelang Pilgub DKI 2017 saat ini. Padahal seharusnya, suasana persaingan pra-Pilgub diisi dengan tarung gagasan perbaikan Jakarta, bukan upaya menakut-nakuti seperti itu.

"Itu kurang ajar. Itu rasis. Apalagi Dubes (RI) di Jepang lagi yang ngomong, adiknya Yusril," kata Ahok di RPTRA Cipinang Besar Utara, Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu (30/3/2016).
 
Maka Ahok ingin agar Menteri Luar Negeri Retno Lestari Prihansari Marsudi menarik Yusron dari jabatannya itu.

"Saya sudah minta orang-orang bilang Bu Retno Menlu, kalau punya Dubes begini, ini bukan Indonesia. Jangan taruh lagi orang yang mau mengubah sila pertama Pancasila (Ketuhanan Yang Maha Esa)," kata Ahok.

"Orang Partai Bulan Bintang itu mau mengubah Pancasila. Sila pertama mau diubah," kata Ahok.

Menurut Ahok, sikap rasis tidaklah dibenarkan. Tuhan saja, kata Ahok, memberi kesempatan hidup yang sama kepada semua orang tanpa memandang kelompok etnis mana manusia itu berasal.

"Kalau jual agama itu pengecut dan menghina Tuhan," kata Ahok 

Comments

Popular Posts

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  ā€” "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   āœ” @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...