Skip to main content

Jokowi Bagikan 'Kartu Sakti' di Dusun Kalimantan Barat

Begitu tiba di Bandara Soepadio, Pontianak, Presiden Joko Widodo langsung menuju Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, menggunakan helikopter. Jokowi hendak membagikan program bantuan sosial di kawasan tersebut.

Jokowi yang didampingi Ibu Negara Iriana Widodo, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawangsa dan Gubernur Kalimantan Barat Cornellis menyerahkan Bantuan Sosial Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas Berat (ASPDB), Kartu Asistensi Sosial Lanjut Usia (ASLUT). Pembagian dilakukan di lapangan Olahraga SDN 21 Piasak, Dusun Piasak, Desa Pedalaman, Kecamatan Tayan Hilir, Kabupaten Sanggau.

Penyerahan bantuan sosial tersebut diserahkan secara simbolik kepada perwakilan dari masing-masing kategori penerima. "Nanti ada bantuan Rp 300 ribu per bulan bagi anak-anak diberikan 4 bulan sekali," kata Jokowi.

Kartu Asistensi Sosial Lanjut Usia (ASLUT), diberikan sebesar Rp 200 ribu sebulan dan dibayarkan setiap 4 bulan sekali. Untuk Kartu Indonesia Pintar Jokowi mengatakan, program KIP ini akan diberikan kepada 11.000 pelajar yang ada di Kabupaten Sanggau. Pelajar SD akan mendapat Rp 450 ribu, pelajar SMP mendapat Rp 750 ribu dan pelajar SMA Rp 1 juta.

Jokowi pun mengingatkan agar bantuan itu dapat dimanfaatkan dengan baik dan tepat guna. 

"Jangan dipakai untuk yang lain-lain, yang aneh-aneh misalnya beli pulsa, enggak boleh," kata Jokowi.

Tak hanya Bagikan 'Kartu Sakti', Jokowi juga membagikan sepeda untuk warga. Namun, untuk mendapatkan sepeda itu warga harus bisa menjawab pertanyaan yang diberikan langsung oleh Jokowi. Hadir juga Menteri Pendidikan Anis Baswedan, Menteri Sekretariat Negara Pratikno dan Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono.

Comments

Popular Posts

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  ā€” "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   āœ” @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...