Skip to main content

Survei Charta Politika: 82,8% Warga DKI Puas Kinerja Ahok-Djarot

 Lembaga survei Charta Politika melakukan survei terkait kepuasan warga DKI Jakarta terhadap kinerja Ahok-Djarot. Hasilnya warga DKI cukup puas dengan kinerja Ahok-Djarot.

"21,8% responden sangat puas, 61% responden cukup puas. Jadi keseluruhan tingkat kepuasan warga DKI 82,8%," kata Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya saat memaparkan hasil survei ini dalam konferensi pers bertema "Siapa Berani Lawan Ahok?" di kantor Charta Politika, Jl Cisanggira III No 11, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (30/3/2016).

Survei dilakukan pada 15-20 Maret 2016 melalui wawancara langsung kepada responden. Jumlah sampel sebanyak 400 orang di 5 wilayah di DKI Jakarta dan Kepulauan Seribu. Pengambilan sampel  menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error +/- 4,9% pada tingkat kepercayaan 95%.

Berikut hasil survei Charta Politika menyangkut kepuasan dan harapan warga DKI terhadap Ahok-Djarot:

Tingkat kepuasan terhadap kinerja Ahok-Djarot:

Sangat puas: 21,8%
Cukup puas: 61%
Total puas: 82,8 %
Kurang puas 12,5 %
Tidak puas sama sekali: 2,3%
Total tidak puas: 14,8%

Evaluasi kinerja Ahok-Djarot di berbagai bidang, yang dianggap memuaskan:

KJS: 75,8%
Pelayanan kantor kelurahan: 84,3%
Pelayanan RS dan Puskesmas: 74,3%

Kurang puas:

Penanganan kemacetan: 75%
Pengendalian harga sembako: 69,8%
Transportasi umum: 46,3%

Persoalan paling pokok yang dihadapi masyarakat DKI:

Kemacetan: 28,8%
Tingginya harga sembako: 23%
Jumlah pengangguran: 14,5%

Respons warga terhadap persoalan yang tengah diperbincangkan:

44,8 % responden tidak percaya Ahok terlibat kasus UPS
40,5 % responden tidak percaya Ahok terkena kasus Sumber Waras
87% responden setuju dengan penggusuran Kalijodo 

Comments

Popular Posts

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  ā€” "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   āœ” @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...